RANCAH POST – Diakui atau tidak, saat ini Xiaomi memegang gelar sebagai salah satu brand dan vendor paling digemari konsumen dunia. Bagamana tidak, selain terkenal dengan kualitas smartphone yang bisa diandalkan, cara bisnis Xiaomi yang tidak biasa juga menarik perhatian.
Mereka kerap membanderol harga terjangkau, untuk sebuah smartphone berkelas premium sekalipun. Meski belakangan ada kabar bahwa si jawara Chian ini mulai kepincut sama saingannya, Oppo dan Vivo serta ingi mengikuti jejak mereka. Semoga Xiaomi diberi hidayah.
Nah, kembali ke masalah harga hp Xiaomi tadi, memang ponsel kakap dari Xiaomi sekalipun tidak semahal dari vendor lain, khususnya Samsung yang kadang memasang harga yang ‘kurang dipikir’.
Tapi itu tidak mengherankan, karena toh mereka membayar malah artis dan brand ambasador untuk mempopulerkan dan mempromosikan produk mereka.
Lalu bagaimana jika ada toko atau seller yang menjual hp Xiaomi yang murah ini dengan harga selangit? Misalkan mencapai 2 kali lipat dari harga aslinya, apa Anda masih mau beli?
Dan hal ini kembali terjadi, lagi. Tepatnya di salah satu toko di Tokyo, Jepang. Ponsel Xiaomi Mi6 Keramik yang merupakan seri terkakap dibanderol dengan harga 109,800 yen atau setara Rp13 jutaan.
Padahal harga resminya saja cuma setengahnya, yakni hanya CNY2999 saja, atau Rp6 jutaan. Itupun untuk varian keramik yang merupakan varian terkakap, dan menawarkan pilihan 6GB RAM dan 128GB ROM dengan Snapdragon 835.
Kejadian overprice ini sendiri memang bukan kali pertama terjadi. Awal tahun ini sebuah ponsel Xiaomi Redmi Note 4X Hatsune Miku Edition ditemukan dijual di salah satu toko ritel di Jepang, dengan harga 49,800 yen atau setara Rp6 jutaan. Yang sekali lagi jauh lebih mahal dari harga aslinya yang cuma CNY1,299 atau Rp2,5 jutaan saja.
Ada kemungkinan, melonjaknya harga Xiaomi Mi6 Keramik ini disebabkan perizinan ini itu dari regulasi import-export setempat. Seperti halnya di Indonesia, dimana ada pajak untuk varian resminya.