RANCAH POST – Kasih sayang orangtua pada anak-anaknya tiada henti dan tidak ada batasnya. Kasih sayang mereka akan terus mengalir sekalipun anaknya telah berumah tangga.
Seperti halnya sebuah pepatah yang mengatakan kasih ibu sepanjang masa dan perjuangan ayah tiada tara. Mungkin itulah peribahasa yang menggambarkan perjuangan sosok orangtua untuk anaknya.
Dan peribahasa ini pula lah yang mungkin cocok untuk orangtua ini. Kisah mengharukan hadir dari salah seorang ibu dengan nama akun Fitria Indah Lestari.
Ia membagikan kisah menyedihkan bagi dirinya dan keluarga ini di akun Facebook pribadinya pada Rabu (9/8), yang sampai saat ini telah mendapat 50 ribu like dan telah dibagikan sebanyak 41.773.
Dalam postingannya itu Indah menceritakan tentang kehamilan anaknya yang bernama Muhammad Hafizh Syawal hingga melahirkan sampai Hafizh menemui ajalnya.
BACA JUGA : Ibunya Terluka Parah, Perawat Israel Susui Bayi Palestina yang Lolos dari Maut
Setelah Indah melahirkan putri pertamanya yang bernama Meydita Salshabilla dengan cara caesar pada tanggal 23 Mei 2015, Indah langsung dipasangkan KB berupa IUD oleh dokter yang mengoperasinya saat itu.
Selama pemasangan IUD itu Indah mengaku bahwa haid-nya berjalan lancar dan teratur setiap bulannya. Sampai usia putrinya menginjak 1,5 tahun.
Pada bulan Oktober 2016, Indah tidak haid. Walaupun begitu, ia tetap cuek dan tidak memperdulikan hal tersebut. Dan di bulan November 2016, Indah tiba-tiba mual dan pusing di pagi harinya.
Indah pun mulai curiga dan bertanya pada suaminya. “Ayah, udah 2 bulan aku ga haid”, tanya Indah pada suaminya. “Jangan-jangan kamu hamil, bun?”, jawab sang suami sambil senyum-senyum.
“Ih, apaan sih kamu. Meydita masih kecil masa mau hamil lagi. Masuk angin kali ya aku”, timpalnya pada sang suami.
Akhirnya Indah pun meminta ibunya untuk mengeroknya. Dan bekasnya memang sangat merah, ia pun semakin yakin bahwa itu cuma masuk angin saja.
Keesokan paginya mual dan pusing itu semakin parah. Karena mulai curiga, Indah pun meminta suaminya untuk membeli tespek.
Pagi harinya saat sang suami masih tidur Indah pun memeriksanya dengan tespek. Dan ternyata hasilnya ia positif hamil. Langsung saja ia membangunkan suaminya yang masih tertidur itu.
Memasuki usia kehamilan 7 bulan, Indah dan suaminya memeriksakan kehamilannya ke dokter dan melakukan USG.
Singkat cerita, waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pada tanggal 27 Juni 2017 Indah melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki dengan proses caesar.
Pada tanggal 17 Juli 2017, Indah dan keluarganya mengadakan acara pesta cukur rambut dan aqiqah untuk anak keduanya yang dilaksanakan di kediaman orangtua suaminya.
Malam harinya, Indah pun membawa Hafizh ke ruang tamu karena banyak orang yang ingin melihat anaknya itu.
Saking banyaknya tamu yang hadir, Indah pun sampai tidak menyadari bahwa ada orang yang sedang merokok.
Awalnya Hafizh baik-baik saja tidak ada kendala apapun. 2 hari setelah acara itu, anaknya batuk-batuk dan nafasnya tersendat.
Indah pun langsung memberitahukan hal ini pada suaminya. Akhirnya Indah pun diberi obat batuk yang akan diminum anaknya melalui ASI.
Sampai tanggal 27 Juli 2017, batuk dan sesak yang dialami anaknya tak kunjung sembuh. Akhirnya Indah dan suami membawa anaknya ke bidan dan ditolak dengan alasan anaknya masih bayi dan mereka takut memberi obatnya.
Malam harinya, Indah dan suami membawa anaknya itu ke rumah sakit. Pihak rumah sakit pun langsung memasukan Hafizh ke ruang IGD karena ia divonis terkena penyakit Pneumonia berat.
Setelah divonis dokter mengidap penyakit tersebut, Indah dan suami pun bolak balik keluar masuk rumah sakit untuk memeriksakan keadaan anaknya itu karena tak kunjung sembuh.
Setelah proses pengobatan yang dilalui Hafizh, tepat pada tanggal 30 Juli 2017 pada pukul 10.08 Hafizh menghembuskan nafas terakhirnya.
Tangis kesedihan pun mengalir dari mata Indah dan keluarga yang tidak kuasa menahan kesedihan mereka yang tinggal Hafizh untuk selama-lamanya.
https://www.facebook.com/riia28.eghite/posts/1221690837942922