RANCAH POST – Siapa bilang masalah Samsung sudah kelar. Meski Note 7 sudah berlalu, bukan berarti Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus yang baru juga lepas dari masalah. Malah belakangan ini Samsung Galaxy S8 kerap diberitakan mengalami berbagai permasalahan.
Mulai dari pre-order di situs Dinomarket yang dibanjiri keluhan dan kritik karena kegagalan sistem dan lain sebagainya, hingga munculnya nit merah pada layar Galaxy S8 dan S8 Plus.
Samsung Galaxy S8 memang tidak meledak, namun jalan Samsung untuk mendapatkan kembali kepercayaan konsumen tidak selancar Tol Suramadu disaat lenggang.
Mereka tetap harus menghadapi berbagai masalah yang datang baik dari saingan maupun keluhan konsumen. Dari masalah layar memerah, hp restart sendiri, koneksi WiFi dan lain sebagainya.
Kini Samsung malah diterpa masalah baru. Mereka dituduh telah menipu atau membodohi konsumen mereka, dengan spesifikasi Samsung Galaxy S8.
Anda tentunya mengetahui bahwa Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus hadir dengan dukungan prosesor Qualcomm Snapdragon 835, meski tidak merata karena hanya pasar AS dan sebagian wilayah Eropa saja yang mendapatkan prosesor kakap ini.
Di Indonesia, Samsung Galaxy S8 tetap saja dipasarkan dengan chip Exynos di dalamnya.
Kembali ke permasalaghan. Saat mengumumkan spesifikasi Samsung Galaxy S8, raja teknologi asal Korea Selatan ini mengatakan bahwa ponsel kakap tersebut didukung dengan teknologi memori internal UFS 2.1.
Sebuah teknologi terbaru dan kembangan dari UFS 2.0 yang diklaim lebih cepat dan mumpuni.
Namun naas, kini fitur kakap tersebut sudah dihapus di situs resmi Samsung sendiri. Pada awalnya, Samsung mengatakan hanya wilayah tertentu saja yang mendapatkan teknologi mumpuni ini, namun kini mereka benar-benar menghapus fitur tersebut bahkan dari situs mereka.
Padahal fitur UFS 2.1 ini adalah salah satu komponen paling penting di ponsel Galaxy S8, dan merupakan salah satu alasan konsumen memilih ponsel ini sebagai andalan.
Berdasarkan laporan dari Yahoo, permasalahan ini bermula ketika salah seorang pengguna curhat di forum XDA-Developers dan mengatakan bahwa ponsel Galaxy S8 versi AS yang dipakainya menggunakan Snapdragon 835, tapi hanya dibekali UFS 2.0 yang jelas lebih lambat.
Meski hal ini bisa diloloskan oleh hukum sekalipun, mengubah detail spesifikasi perangkat mereka, ketika berita dan informasi sebelumnya sudah beredar luas jelas bukan hal yang benar.
Samsung jelas melakukan hal yang tidak benar, dan jika semisalnya mereka dituding melakukan penipuan sekalipun, itu tidaklah salah.
Sejatinya ini bukan kali pertama perusahaan smartphone besar melakukan penipuan. Sebelumnya, Huawei juga sempat menggembar-gemborkan bahwa mereka memakai teknologi eMMC dan UFS berkecepatan tinggi pada Huawei P10.
Namun setelah terbukti tidak demikian, keterangan mengenai fitur tersebut langsung mereka hapus dar situsnya. Memalikan.