RANCAH POST – Empat orang siswa SD disetrum kepala sekolah. Kabar itu disebutkan terjadi di Kota Malang Jawa Timur.
Anita, salah satu orang tua dari siswa SD disetrum kepala sekolah menyebutkan peristiwa itu terjadi Selasa (25/4/2017) silam.
Hal tersebut berdasarkan pengakuan anaknya, Rafi Raya, yang duduk di kelas VI SD Negeri Lowokwaru III.
“Dia pulang dari sekolah dan bilan ke saya kalau tangannya sakit akibat disetrum,” ujar Anita berdasarkan pengakuan anaknya, Selasa (2/5/2017).
Mulanya pengakuan sang anak tidak dipermasalahkan Anita lantaran anaknya mengaku tidak apa-apa.
Akan tetapi ketika keesokan harinya menjemput anaknya, ia juga menerima informasi dari tiga orang tua lainnya yang mengalami kejadian serupa.
Anita pun lantas mendesak anaknya untuk bercerita. Rupanya dari pengakuan anaknya, kejadian sejumlah siswa SD disetrum kepala sekolah itu terjadi usai shalat dhuha di sekolah.
Dari keterangan Anita, keempat siswa SD disetrum kepala sekolah itu disuruh untuk memisahkan diri selepas pemberian ceramah, meditasi, dan game.
“Keempat siswa itu kemudian duduk berhadap-hadapan dengan kepala sekolah. Satu alat diinjak anak saya dan yang satunya lagi diinjak kepala sekolah,” kata Anita.
BACA JUGA: Tawuran Anak SD
“Mata anak saya juga ditutup, kalau dibuka akan ditampar. Hal ini tidak bisa ditoleransi, itu bentuk anacaman secara fisik kepada anak kami,” lanjut dia.
Masih dikatakan Anita, pelaku juga memakai tes pen yang diletakan di kepala anaknya. Bila tes pen itu menyala, maka anak itu dinilai suka berbohong.
Sementara itu, kasus siswa SD disetrum kepala sekolah di Malang itu sedang diselidiki oleh Disdik Kota Malang.
“Masih kita selidiki, sanksinya belum bisa disebutkan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah.
Sementara itu, pelaku penyetruman siswa SD bernama Tjipto Yuwono sendiri disebutkan sudah membuat surat pernyataan.