RANCAH POST – Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur menjelaskan insiden penembakan mobil satu keluarga yang berujung dengan tewasnya seorang ibu bernama Surani (55).
Peristiwa penembakan mobil satu keluarga asal Desa Blitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Provinsi Bengkulu tersebut berawal dari razia yang dilakukan petugas.
Mulanya, ujar Hajat, razia kendaraan bermotor berlangsung lancar hinngga pada akhirnya melintas sebuah sedan.
“Saat diberhentikan, pengemudi justru hendak menabrak anggota dan melarikan diri,” kata Hajat.
Aksi kejar-kejaran selama 2 kilometer pun tak terhindarkan antara polisi dan sedan yang mengangkut satu keluarga itu.
Polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk menghentikan mobil tersebut, tapi tak diindahkan. “Tembakan dilepaskan ke arah badan mobil hingga mengenai salah satu penumpang,” ucap Hajat.
Penembakan mobil satu keluarga itu pun tak ayal lagi membuat gempar warga Lubuklinggau. “Sebelumnya sudah diberikan peringatan, tapi tidak digubris,” tutur Hajat.
Sebelumnya, diduga menerobos razia yang dilakukan petugas dari Mapolres Lubuklinggau, Sumatera Selatan, satu keluarga dikabarkan nyaris tewas usai diberondong peluru aparat.
Mereka adalah Gatot Sundari (29), yang mengalami luka tembak pada punggung, Novianti (31), mengalami luka tembak pada lengan kanan, dan Dewi Arlina (39), yang mengalami luka tembak pada lengan kiri.
Begitu pula dengan korban penembakan mobil satu keluarga di Lubuklinggau lainnya, Indra (35), ia mengalami luka pada bagian tangan. Adapun Genta (3), mengalami luka pada telinga kiri.
Sementara itu, Surini (50), tewas dalam penembakan mobil satu kelurga di Lubuklinggau karena mengalami luka pada paha kiri, perut sebelah kiri, dan tiga luka tembak di bawah payudara sebelah kanan.