RANCAH POST – Gelaran tabligh akbar yang rencananya digelar oleh Hizbut Tahrir Indonesia di Lapangan Karebosi Makassar Sulawesi Selatan berujung dengan keributan.
Disebutkan, HTI bersikukuh melaksanakan tabligh akbar, Minggu (16/4/2017), di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar. Alhasil, hampir terjadi gesekan dengan anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna).
Ya, ketika massa HTI yang jumlahnya ribuan melakukan orasi, ratusan anggota Banser yang lengkap dengan seragam militernya dan PMII berusaha melakukan penghadangan.
Namun Abdurrahman, Panglima Laskar FPI Sulawesi Selatan yang memimpin aksi HTI itu melawan dengan mengacungkan bambu yang yang terikat bendera.
Aksi saling dorong pun terjadi, kondisi semakin memanas manakala massa dari HTI meneriakan khilafah dan mempertahankan umbul-umbul yang mereka bawa.
Beruntung bentrokan lebih jauh berhasil diredam, masing-masing komandan dari kedua ormas yang bentrok di Makassar itu menarik mundur anggotanya masing-masing.
Massa FPI yang berada dalam rombongan HTI pun kemudian bergeser ke Jalan Sungai Limboto dengan mendapatkan pengawalan ketat anggota kepolisian.
Lokasi bentrokan pun dijaga ketat oleh aparat gabungan TNI dan Polri lantaran di sekitar Jalan Jenderal Sudirman anggota Banser masih terlihat.
“Alhamdulillah kegiatan itu tidak dilakukan di Menara Bosowa dan Lapangan Karebosi, yang kita inginkan menegakkan bela negara,” kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Selatan Muhammad Tonang.
Dikatakan Tonang, kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia semenjak semula memang bertentangan dengan ideologi Pancasila, terlebih Pemkot Makassar dan pihak kepolisian tidak memberikan izin kegiatan tersebut.
Terpisah, juru bicara Hizbut Tahrir Sulawesi Selatan, Dirwan Abdul Jalil enggan memberikan komentar, pihaknya akan terus menggelar aksi karena hal itu merupakan hak setiap warga negara.