RANCAH POST – Eduard Situmorang, 75 tahun, kala itu bergegas membawa cucunya yang sakit ke rumah sakit.
Dalam perjalanannya, kendaraan yang dibawa Eduard menyalip mobil yang dikemudikan Ashari, 36 tahun. Keduanya pun terlibat kejar-kejaran dan saling salip.
Eduard kemudian turun dari mobil yang dikemudikan anaknya dengan maksud menegur Ashari. Namun tak disangka, Eduard ditabrak Ashari hingga terpental ke aspal.
Insiden itu terjadi 4 April 2017 silam. Kejadian bermula ketika Eduard menumpang mobil yang dikemudikan anaknya, Arlan Situmorang.
Pada saat bersamaan, kendaraan yang dikemudikan Ashari melaju dari arah Sangiang dengan tujun Tangerang.
Disebutkan kendaraan yang ditumpangi Eduard kemudian menyalip mobil milik Ashari. Tak terima, Ashari kemudian menyalip mobil yang ditumpangi Eduard.
Aksi kejar dan saling salip pun terjadi hingga akhirnya Eduard turun dari mobilnya. Turunnya Eduard itu tak lain bermaksud menegur Ashari, posisi Eduard saat itu sudah berada di depan mobil Ashari.
“Pelaku sudah melihat kalau korban berdiri di depan mobil, tapi malah ditabrak. Eduard saat itu dalam keadaan terburu-buru karena cucunya step,” terang Kasat Lantas Wilayah Tangerang AKBP Ojo Ruslani.
Ashari sendiri kemudian berusaha melarikan diri. Namun Ashari yang dikejar warga itu panik dan menabarak dua kendaraan lain. Warga yang emosi pun kemudian menghakimi Ashari.
Ashari kemudian diamankan ke Polsek Karawaci tangerang. “Pelaku mengira korban akan merampok dirinya. Tapi kalau alasannya begitu, korban itu kan tidak membawa senjata,” ucap Kapolsek Karawaci Kompol Munir Yaji.
Sementara itu, dikatakan asatlantas Polres Tangerang AKBP Ojo Ruslani, Kamis (6/4/2017), pengendara harus mengontrol emosinya ketika mengemudikan kendaraan.
Saya mengimbau kepada seluruh pengendara agar lebih berhati-hati dan menjaga emosi saat macet, atau saat salip-menyalip. Kalaupun ada kecurigaan dia akan dirampok, kenapa mesti balap-balapan? Kalau memang ada ketakutan, mestinya tidak menyalip.
1 Komentar
Emosi membutakan mata hati