RANCAH POST – Beredarnya video penganiayaan dengan pelaku yang disebutkan berasal dari SMPN 1 Suranenggala membuat warga Cirebon heboh.
Dari rekaman video yang beredar di media sosial, seorang pelajar yang mengenakan batik biru dan bercelana panjang ramai-ramai dihajar secara bergantian.
Tak hanya pukulan, tendangan bertubi-tubi pun harus korban rasakan. Korban yang berada dalam posisi duduk itu pun seakan tak berdaya mendapatkan pukulan dan tendangan.
Tak hanya menghajar satu siswa, pelajar SMPN 1 Suranenggala itu pun terlihat menghajar sejumlah siswa lainnya.
Penganiayaan siswa SMP Negeri 1 Suranenggala itu pun berakhir setelah korban terlihat kesakitan. Terdengar pula suara seorang perempuan yang mencoba membubarkan aksi biadab para pelajar tersebut.
Andrianti, Kepala SMPN 1 Suranenggala membenarkan bila siswa dari sekolahnya yang menjadi pelaku penganiayaan.
“Saya sebagai kepala sekolah sangat menyesalkan insiden tersebut,” kata Andrianti, Rabu, 5 April 2017.
Adapun sebagaimana dijelaskan Wakasek Bidang Kesiswaan SMPN 1 Suranenggala Cirebon Didin Maulidin, video kekerasan pelajar di Cirebon itu diunggah ke YouTube oleh siswa berinisial Bi.
Dari keterangan Bi, ujar Didin, video itu direkam 29 Maret 2017 sepulang sekolah dan berlokasi di irigasi yang tak jauh dari sekolah.
“Jadi Bi itu yang merekam, yang menganiaya itu Ir yang dibantu oleh Wa, Su, dan Ad. Korban dianiaya lantaran dianggap bergaul dengan kelompok lain,” terang Didin.
“Tadinya yang menganiaya itu Ir, tapi kemudian temannya yang lain ikut terbawa emosinya. Bisa dilihat dengan Ir yang mencoba menghalangi temannya yang lain tapi tidak bisa ditahan,” lanjutnya.
Akan tetapi kasus siswa SMPN 1 Suranenggala siswa SMPN 3 Gunungjati tersebut tidak berbuntut panjang, kedua keluarga yang bertetangga itu sudah bertemu dan menyerahkan sepenuhnya kejadian tersebut ke pihak sekolah.
Kedua keluarga tidak mau jadi masalah, karena anak-anak ini saling kenal dan berteman. Terlebih anak kita (pelaku) dan korban itu sekarang kelas IX, jangan sampai mengganggu ujian.