RANCAH POST – Di Pulau Dewata Bali, indahnya keberagaman akan nampak manakala Hari Raya Nyepi berlangsung.
Hal tersebut sebagaimana yang dilakukan Pecalang dan Banser NU di Desa Banyu Poh, Grogak, Buleleng, Bali. Mereka bersama-sama mengamankan jalannya perayaan umat Hindu tersebut.
Pecalang dan Banser itu pun terlihat mengeliingi desa guna memastikan kondisi pada saat Nyepi berlangsung tetap tenang dan kondusif.
Disebutkan Anak Agung Rai Susila, Ketua Pecalang Desa Banyu Poh, dalam perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini, Pecalang dan Banser menjaga keamanan desa bersama-sama.
“Toleransi antar umat di sini sangat tinggi. Manakala ada acara hajatan, Muslim dari Banser ikut mengamankan acara, begitu juga sebaliknya,” kata Anak Agung.
Lebih lanjut Anak Agung mengatakan, kondisi demikian telah terbina sejak puluhan tahun. “Kami hidup dengan rukun dan damai di sini,” imbuh dia, Selasa (28/3).
Diberitakan Rancah Post sebelumnya, umat Hindu di Bali tengah melaksanakan upacara tapa brata penyepian Tahun Baru Saka 1937.
Pantai Kuta pun yang biasanya ramai dengan beragam aktivitas, kini sepi. Warga sekitar dan tamu hotel di kawasan Pantai Kuta pun tidak diperbolehkan sama sekali keluar dari area hotel.
Seorang pecalang katakan, “Enggak boleh keluar. Masuk-masuk, tamu masuk. Hari Nyepi ini di halaman juga tidak boleh,” Kuta, Badung, Bali, Sabtu (21/03/2015).