RANCAH POST – Sejak video bunuh diri live Facebook diunggah akun Pahinggar Indrawan (35), netizen pun ramai-ramai membagikan video itu.

Menanggapi hal tersebut, Kominfo meminta peyebaran video bunuh diri live Facebook Pahinggar Indrawan dihentikan.

“Kepada siapa saja kami saya mengimbau supaya video bunuh diri itu tidak disebarkan,” ucap Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Jumat (17/3).

Selain menyebutkan penyebaran video bunuh diri Pahinggar Indrawan bertentangan dengan nilai kemanusiaan, Samuel juga meminta video itu di-take-down dari akun media sosial.

“Itu tragedi yang tidak layak dipertontonkan,” ujar Semuel.

Setelah selama 10 jam bercokol di Facebook, video bunuh diri itu sendiri akhirnya dihapus. Sebelum dihapus, video yang diunggah sekitar pukul 09.00 WIB itu sempat ditonton 100 ribu kali.

Tak hanya video bunuh diri milik Pahinggar yang dihapus, video curhatan yang ditayangkan sebelum video bunuh diri itu juga dihapus Facebook.

Video Pahinggar Indrawan pun dibanjiri komentar para netizen. Mulanya mereka tidak percaya jika Pahinggar akan bunuh diri.

Namun setelah netizen lainnya memperlihatkan penemuan jasad pria yang kabarnya ditinggalkan istrinya itu, barulah netizen mempercayainya.

Pahinggar Indrawan sendiri akhirnya ditemukan oleh anaknya pada pukul 13.30 WIB atau empat jam setelah video bunuh diri live Facebook itu tayang.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria nekat gantung diri disiarkan langsung atau live di Facebook yang telah membuat gaduh netizen di dunia maya. Pemilik akun bernama Pahinggar Indrawan berasal dari Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Pada hari ini Jum’at (17/3), Pahinggar terlihat live di Facebook pertama kali pada pukul 09.17 WIB, dengan mengenakan kaos berwarna putih. Ia tampaknya sedikit curhat.

Dalam video kedua, sekitar pukl 09.22 WIB, pria dalam video mengaku bernama Indra itu kemudian live di Facebook untuk kali kedua.

Namun hal yang tidak diduga, ternyata ia sudah mempersiapkan tali yang sudah menggantung di samping dirinya.

Share.

Leave A Reply