RANCAH POST – Samsung memang sudah menemukan teknologi layar lipat yang sesuai untuk Projet Valley mereka, mereka juga sudah banyak menggembar-gemborkan keberadaan dan keindahan teknologi ini.
Namun sepertinya tak semudah itu mewujudkan sebuah konsep jadi tekknologi yang sesungguhnya. Bahkan meski sudah memegang paten di sana-sini, Samsung masih harus menghadapi masalah di tahap produksi, khususnya produksi masal.
Soalnya bukan hanya mengaplikasikan layar yang bisa dilipat. Samsung berniat membuat ponsel ini memiliki ketebalan tak lebih dari 10mm saat dilipat, dengan kata lain tebalnya maksimal harus sekitar 4mm saat dibuka, dan ini jelas tidak akan mudah.
Samsung juga menguklankan perankat unik ini dengan gelar “luxurious ultra premium device”, yang mau tak mau menuntut perusahaan untuk memakai komponen dan bahan berkualitas tinggi, yang biasanya takkan mudah diaplikasikan pada tingkat ketipisan tersebut, dan khususnya akan sulit untuk bisa ditekuk.
Meski layar sudah bisa ditekuk, banyak hal lain yang perlu diperhatian Samsung. Misalnya seperti bagian sasis, dan casing punggung ponsel meski mungkin akan bisa diakali. Namun masalah lain adalah di bagian layar lagi, dimana perlindungan seperti Corning Gorilla Glass mungkin takkan bisa diterapkan di perangkat ini.
Mereka juga harus lebih memikirkan faktor keamanan, mengingat masalah meledaknya Galaxy Note 7 kemarin juga disebabkan ambisi Samsung yang ingin menghadirkan penampilan sempurna.
Project Valley untuk mewujudkan foldable phone ini memang terinspirasi pertama kali ketika Samsung mengumumkan kehadiran dari layar fleksible pertama mereka pada ajang CES 2013 silam.
Menurut media asal Korea, ponsel fenomenal ini akan mulai diproduksi masal pada kuartal ketiga tahun ini, yang artinya diharapkan bisa hadir di awal tahun depan.