RANCAH POST – Indikasi adanya penyakit antraks yang menyerang manusia di Jogjakarta, tepatnya di Kulonprogo disebutkan mengejutkan sejumlah kalangan. Adanya indikasi awal penyakit tersebut membuat Pemerintah Kota Jogjakarta was-was.
Fita Yulia, Kepala Dinkes Kota Jogjakarta menuturkan, pihaknya telah memerintahkan agar semua pihak waspada dengan adanya serangan anthrax itu. Pihaknya pun, sebagaimana dikatakan Fita sudah mempersiapkan sejumlah puskesmas dan tenaga medis sera prasarana untuk menangani serangan bakteri tersebut. “Kewaspadaan akan kita tingkatkan, apalagi dengan adanya kasus ini,” kata Fita.
Dijelaskan Fita, bakteri tersebut merupakan bakteri yang terdapat dalah hewan, khususnya sapi. Jarang ditemukan penyakit berjangkit kepada manusia, hanya saja penyakit ini bisa menyerang selaput otak dan juga kulit manusia. “Tapi itu sendiri bergantung bagaimana kondisi pasien,” ucap dia melanjutkan.
Ketika diserang anthrax, selain mual, pasien juga akan merasakan lemas. Tapi hal itu bergantung organ mana yang diserang penyakit tersebut. Di Indonesia sendiri, dikatakan olehnya, penyakit anthrax ini jarang ditemukan menjangkiti manusia.
Adapun sebagaimana diutarakan Sugeng Darmanto, Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Jogjakarta, pihaknya menunggu arahan dari pemerintah provinsi untuk mewaspadai penyakit tersebut. “Arahan masih kita tunggu dari Pemprov DIY,” kata Sugeng.
Dari informasi yang berhasil dihimpun melalui dinas terkait, anthrax ini pertama kali ditemukan pada 12 November 2016 silam. Kala itu seorang warga Dusun Ngaglik bernama Ngatijo mendapati sapinya dalam kondisi sempoyongan. Sapi itu kemudian disembelih dan dagingnya dibagikan.
Gejala penyakit ini mulai berjangkit kepada sejumlah warga pada Desember 2016 silam. Mereka yang terjangkit merupakan warga yang menyembelih dan mengkonsumsi dagingnya. Daging sapi yang terjangkit anthrax itu kemudian diperiksa oleh Balai Besar Veterinel, yang menangani masalah ternak.