RANCAH POST – Ruspiadi, Ayah Amirullah Aditya Putra, taruna STIP tingkat I yang meninggal akibat kekerasan yang dilakukan seniornya menceritakan bila anaknya sempat menelepon dirinya empat hari sebelum meninggal, tepanya pada 6 Januari 2017.
“Loker anak saya dijebol dan hanya disisakan uang Rp8 ribu. Anak saya juga minta supaya rekening banknya diblokir,” terang Supriadi sebagaimana keterangan Amir, sapaan Amirullah kepada dirinya, Rabu (11/1/2017).
Sebagaimana diterangkan Ruspiadi, anaknya memang dikenal jarang bercerita bila ada masalah. Ia juga mengaku heran dengan adanya kejadian yang dialami anaknya tersebut. “Ada banyak yang melakukan piket jaga, tapi kekerasan semacam itu tetap saja terjadi,” ujar Ruspiadi.
Sebelumnya, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara kembali dirundung kasus kekerasan yang dilakukan taruna senior terhadap taruna junior. Kali ini, Taruna STIP bernama Amirullah Adityas Putra (18), siswa tingkat pertama asal RT.07 RW.14 Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara dikabarkan tewas.
Korban diduga dianiaya oleh empat Taruna STIP tingkat 2, yakni Iswanto (21) warga asal Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sisko Mataheru (19) warga Matraman Jakarta Timur, Akbar Ramadhan (19) warga RT03/RW10 Kelurahan Rawabadak Utara, dan Willy Hasiholan (20) warga Kampung Baru Rusunawa Cakung Barat, Jakarta Timur.
Kapolsek Cilincing, Kompol Ali Zusron membenarkan salah seorang Taruna STIP atas nama Amirulloh tewas usai dianiaya para seniornya. “Betul, seorang taruna tewas akibat dianiaya senior tingkat dua,” terang Ali, Rabu (11/1/2017).