RANCAH POST – Detasemen Khusus 88 Antiteror kembali melakukan penangkapan terhadap empat orang terduga teroris Purwakarta yang diketahui bersembunyi di rumah kolam jaring terapung, di Waduk Juanda Jatiluhur Purwakarta, Minggu (25/12/2016).
Kolam jaring terapung yang digunakan sebagai tempat persembunyian teroris tersebut merupakan milik dari dua orang warga bernama Oman dan Ajun. Lokasi ditangkapnya terduga teroris Purwakarta itu pun sudah dipasangi garis polisi.
Oman, pemilik kolam jaring menyebutkan, mulanya datang dua orang yang menyewa rumah jaringnya dengan maksud memancing pada hari Sabtu (24/12/2016). “Mereka datang sembari membawa sejumlah peralatan memancing dan sebuah tas,” terang Oman.
Namun pada Minggu siang, Oman dibuat kaget dengan datangnya polisi secara tiba-tiba ketika dirinya bercengkrama dengan dua orang terduga teroris Purwakarta itu. “Petugas yang datang langsung melakukan penangkapan dan sempat terjadi baku tembak. Meski sempat melawan, mereka berhasil diamankan petugas. Penangkapan dilanjutkan kepada dua orang terduga teroris yang sedang memancing, mereka ditembak lantaran melakukan perlawanan terhadap petugas,” beber dia.
Keterangan berbeda disampaikan Gugun, saat itu dirinya melihat langsung ketika dua orang terduga teroris Purwakarta tertembak dan jatuh ke kolam. “Baku tembak terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Semuanya ada empat orang, dua orang ditangkap di Karang Layung dan yang dua lagi tertembak dan jatuh tercebut ke kolam,” papar Gugun.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, keempat terduga teroris Purwakarta itu adalah Ivan Ragmat Syarif (28) warga Mulya Tani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dan Rizal alias Abu Arham (29), warga Randu Kurung, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Sedangkan dua terduga teroris yang tewas adalah Abu Faiz, Warga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dan Abu Sovi alias Abu azis alias Mas Brow, warga Jalan Tipar, Kecamatan Kota Waringin, Kabupaten Bandung. Sementara itu, dari penangkapan terhadap terduga teroris Purwakarta itu, ditemukan sejumlah barang bukti berupa pakaian, sepeda motor, dan surat berisi pernyataan siap melakukan bom bunuh diri.