RANCAH POST – Seorang terduga teroris bom bekasi yang hendak meledakan bom di Istana Negara bernama Dian Yulia Novi ternyata sudah mempersiapkan sebuah surat wasiat teruntuk keluarganya.
Surat wasiat Dian Yulia Novi teroris Bekasi itu terungkap usai anggota Densus 88 berhasil mengamankan paket yang hendak dikirimkan Dian ke rumah orangtuanya melalui kantor Pos di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (10/12/2016) kemarin.
“Isi dalam surat wasiat itu menyebutkan jika Dian hendak melakukan amaliyah,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, saat dikonfirmasi awak media.
Dian sendiri berhasil diamankan di kamar nomor 104 rumah kontrakan di Jl. Bintara VIII RT 04/09, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Adapun Agus Supriyadi (AS), berhasil ditangkap di Kalimalang Jakarta Timur. Sedangkan Nur Solihin (NS) diduga sebagai pimpinan Jamaah Asnhori Daulah Khalifah Nusantara (JADKN) Solo.
Masih menurut Argo, bom yang hendak diledakan oleh Dian yulia Novi itu termasuk dalam jenis bom berdaya ledak tinggi dan memiliki berat tiga kilogram. Kuatnya ledakan bom yang terkenal dengan sebutan ‘mother of satan’ ini bisa meluluh lantakan areal yang memiliki luas sekitar 200 meter persegi.
Lalu siapakah Dian Yulia Novi ini? Dari informasi yang berhasil dihimpun, Dian merupakan warga Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Cirebon, Jawa Barat, yang lahir di Cirebon tanggal 4 Juli 1989. Statusnya belum menikah dengan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa.
Di media sosial, calon pengantin yang hendak meledakan Istana Negara ini terlihat digiring masuk ke sebuah mobil. Dian Yulia Novi terlihat mengenakan hijab hitam dengan wajah yang ditutupi masker.