RANCAH POST – Aparat Direskrimsus Polda Jaya disebutkan mengamankan seorang aktivis bernama Mohammad Hatta alias Hatta Taliwang. Hatta diamankan di kediamannya di Rusun Benhil (Bendungan Hilir), Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016) kemarin sekitar pukul 01.30 WIB.
Hatta Taliwang diduga terlibat makar atau usaha penggulingan pemerintahan yang sah sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 107, 110, dan 87 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Dikatakan Komisaris Besar Martinus Sitompul, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, penangkapan Hatta Taliwang sesuai dengan pernyataan pihak kepolisian bahwa ada kemungkinan lain selain 11 orang yang ditangkap pada 2 Desember 2016 silam. “sekitar pukul satu dini hari, satu orang dengan inisial MH alias HT ditangkao di sebuah rusun di Bendungan Hilir Jakarta Pusat,” ujar Martin, Kamis (8/12/2016).
Atas penangkapan tersebut, Hatta Taliwang dikenai Pasal 28 ayat 2 juncto 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Martin juga mengatakan, Hatta berhubungan dengan Sri Bintang Pamungkas dan sepuluh orang lainnya yang dijadikan tersangka. “Hatta memposting sejumlah kalimat yang bisa menimbulkan permusuhan terkait SARA,” ujar dia.
Martin juga berujar, dalam penetapan status tersangka terhadap Hatta Taliwang, penyidik sudah mempunyai dua alat bukti sah. Penyidik juga mempunyai barang bukti berupa telepon seluler, buku, dan sejumlah dokumen.
Lalu siapakah sosok Hatta Taliwang yang tak lain anak angkat Jenderal Besar (TNI) Abdul Haris Nasution dan lahir di Desa Brang Rea, Sumbawa Barat pada 17 Februari 1954 itu?
Semasa duduk di bangku kuliah, Hatta pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Mahasiswa Muhammadiyah pada tahun 1977 sampai 1978. Dalam perjalanan dirinya sebagai aktivis, ia kemudian menjadi bagian dari penandatanganan akta notaris pendirian PAN (Partai Amanat Nasional).
Di periode 1999 hingga 2004, Hatta Taliwang menjadi anggota DPR dari Fraksi PAN. Usai tak lagi menjadi anggota dewan dan keluar dari PAN, namanya tak lagi terdengar di dunia politik nasional. Namun ia kemudian mengejutkan banyak pihak ketika tulisannya yang berjudul Waspada Politik Cina Raya muncul di media online.