RANCAH POST – Pertumbuhan teknologi yang tak terbendung mendorong teknologi baterai ponsel makin mumpuni. Dengan ukruan yang lebih minim dan tipis, baterai ponsel kini bisa memiliki kapasitas yang cukup besar. Dan dengan semakin besar kapasitas baterai ini, semakin lama juga waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang daya baterai.
Qualcomm melihat ini sebagai salah satu potensi besar. Setelah merancang sistem Quick Charge 1.0, 2.0 dan 3.0, kini Qualcomm dikabarkan sedang kembali menyiapkan teknologi yang lebih baru, yakni Quick Charge 4.0 yang kanarnya akan mampu mendorong pengisian hingga 28W yang dijamin bisa mempercepat proses pengisian daya pada baterai berkapasitas monster.
Sebagai informasi saja, teknologi Quick Charge 3.0 yang saat ini digunakan mengusung daya 18W. Sementara teknologi Super Charge Huawei mampi mengisi hngga 22,5W. Dan Super VOOC milik Oppo sendiri dikatakan mampu melakukan pengisian 20W. Jelas disini bahwa Qualcomm cukup tertinggal, meski yang mengalahkannya adalah vendor smartphone yang jelas memiliki kelebihan karena menerapkan teknologi ini langsung di ponsel buatan mereka.
Perkembangan ini juga tampaknya ikut terpicu oleh Google yang dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mendorong produsen mengadopsi sistem pengisian standar dengan USB tipe-C, bukan USB 2.0. Ponsel baru Google Pixel sendiri menggunakan pengisian cepat 18W dengan USB tipe-C ini.
Quick Charge 4.0 sendiri dikatakan bakal menawarkan pengisian 5V (4.7A hingga 5.6A) atau 9V (di 3A). Sayangnya sama sekali tidak dikatakan mengenai tegangan12V atau 20V yang merupakan salah satu pilihan untuk pengician cepat. Namun perlu diketahui, bahwa memang benar dengan tegangan lebih tinggi, proses pengisian baterai bisa lebih cepat. Tapi juga bisa bermasalah, seperti pada baterai jenis Lithium yang pada akhirnya akan mengakibatkan panas berlebih.
Seperti teknologi Super Charge Huawei dan VOOC milik Oppo juga sama-sama memakai tegangan 5V, mereka tidak mau ada masalah dengan ponsel mereka tentunya.
Quick Chareg 4.0 dikatakan bakal mengusung teknologi INOV (Intelligent Negotiation of Optimum Voltage), yang mana memungkinkan sistem pengisian memilih tegangan paling sesuai dengan baterai yang digunakan, seperti pada Quick Charge 3.0.