RANCAH POST – Persidangan terdakwa Jessica Kumala Wongso atas kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin kembali berlanjut di PN Jakarta Pusat dengan kembali menghadirkan saksi ahli di bidang patologi. Saksi ahli itu bernama Gatot Susilo Lawrence yang disebutkan bekerja untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Dalam kesempatan itu, Gatot Susilo Lawrence secara singkat memperkenalkan diri. Ia merupakan alumnus Universitas Ohio Amerika Serikata dan bekerja untuk PBB saat penangkapan Slobodan Milosevic, Presiden Yugoslavia tahun 2000 silam.
“Di Kejaksaan Internasional dan PBB saya bekerja, ini kartu PBB saya,” kata Gatoto kala memperlihatkan CV-nya dihadapan majelis hakim, Rabu (14/9/2016) malam.
Gatot Susilo Lawrence sendiri merupakan saksi ahli yang didatangkan kuasa hukum Jessica. Menurut Gatoto, kematian Wayan Mirna disebabkan karena kekurangan oksigen. Hal ini terlihat dari kondisi tubuh Wayan Mirna yang membiru akibat kurangnya oksigen.
“Dari fakta klinik yang ada, ia (Wayan Mirna) tiba-tiba pusing, ini tandanya kekurangan oksigen. Meninggal jelas ada bukti dan kekurangan oksigen itu ada,” ujarnya.
Masih kata Gatot Susilo Lawrence, karena tidak ada pemeriksaan secara menyeluruh, penyebab organ tubuh Wayan Mirna kekurangan oksigen tersebut tidak bisa dipastikan. Gatot pun memastikan bahwa bahwa berdasarkan pemeriksaan Puslabfor Polri terhadap barang bukti, sianida bukanlah penyebab kematian Wayan Mirna.
Menurut penilaian Gatot Susilo Lawrence, persidangan kasus ini terlampau lama. Maka sebaiknya dilakukan autopsi untuk mengetahui kematian korban karena sianida atau bukan. Sebab pada tubuh manusia terdapat sel. Adapun sel yang memerlukan oksigen adalah ginjal dan otak.
Di jantung, mitokondria itu paling banyak di jantung, oleh sebab itu landasan “science”, mengapa kita curiga kasus sianida, harus buka jantung, harus sampai otak, harus sampai ginjal.