RANCAH POST – Akibat guyuran hujan yang terjadi di sekitar wilayah Bandara Soekarno-Hatta, Terminal 3 Ultimate pun dilanda banjir. Banjir yang melanda terminal dengan biaya Rp7,3 triliun dan baru diresmikan beberapa pekan lalu ini terjadi di sejumlah area kedatangan.
Dalam sebuah pernyataan tertulisnya, PT Wijaya Karya, Tbk selaku pimpinan konsorsium Kawahapejaya Indonesia (KSO) pembangunan Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta menyebutkan, adanya genangan air tersebut diakibatkan meluapnya pembuangan air di bak kontrol yang terbuka yang posisinya berada di bawah lantai plaza lantaran guyuran hujan yang cukup tinggi.
“Usulan pembuatan sodetan dari bak kontrol yang selanjutnya akan dibuang ke sungai dan akan memotong jalan akan diajukan oleh Tim KSO,” kata Suradi selaku Corporate Secretary Wika.
Disebutkan oleh Suradi, nantinya pengerjaan pembuatan sodetan ini akan dilaksanakan mulai Senin (15/8/2016) malam mulai pukul 23.00 WIB dan akan berakhir pada Selasa (16/8/2016) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
Reaksi pun bermunculan dari berbagai pihak usai munculnya genangan air di sejumlah titik di area kedatangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta yang terjadi pada hari Minggu (14/8/2016) kemarin. Salah satunya adalah YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia).
Menurut Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), kasus Terminal 3 Ultimate banjir itu merupakan hal yang mengenaskan sekaligus memprihatinkan. Ia pun meminta agar PT Angkasa Pura II menjatuhkan sanki kepada kontraktor yang membangun Terminal 3 Ultimate tersebut. “Ini merupakan keteledoran kontraktor,” kata Tulus, Senin (15/8/2016).
Pihak YLKI pun meminta agar PT Angkasa Pura II melakukan penyelidikan dan melakukan audit terkait muncunya genangan air di Terminal 3 Ultimate yang digadang-gadang ingin menyamai Bandara Changi tersebut. “Ini mengindikasikan ada masalah pada sistem drainasenya,” tukas dia.