RANCAH POST – Selain untuk mempertebal isi dompet, pengaruh gaya hidup juga membuat beberapa di antara mahasiswa memutar otak mencari penghasilan ekstra. Mulai dari bekerja freelance hingga menjual kehormatan diri dengan menjadi PSK mereka jalani.

Namun kini di tanah air, bisnis atau jasa pacar sewaan sejak beberapa tahun terakhir mulai marak. Mereka yang menggunakan jasa pacar sewaan ini memang membutuhkan pendamping untuk sekedar menghilangkan gengsi saat menghadiri pernikahan teman atau saat berkumpul dengan keluarga.

Salah satu yang menggeluti dunia pacar sewaan ini adalah EN. Mahasiswi yang sedang menempuh studi di salah satu PTS Surabaya ini sampai mempunyai 7 orang anak buah. EN menjelaskan, tarif yang ia patok untuk sekali booking adalah Rp75 ribu per jam.

“Untuk sekali sewa saya dapat 40 persen. Kalau anak buah saya bisa lebih besar, apalagi kalau dapat tips dari penyewanya,” terang EN.

EN pun merinci, bila penyewa menyewa selama 4 jam dalam seharinya, artinya Rp75 ribu dikalikan 4 jam, hasilnya Rp300 ribu. Dari total uang Rp300 ribu itulah ia memperoleh 40 persen atau Rp120 ribu.

“Kalau sehari semua anak buah saya ada yang nyewa hingga 4 jam, saya bisa memperoleh uang sekitar rp2,1 juta,” ujarnya.

Masih dikatakan EN, bisnis pacar sewaan yang ia kelola bakal laris manis manakala musim nikah tiba, atau ketika ada pria jomblo yang berulang tahun tapi gengsi karena belum punya pasangan, atau juga bila ada pemuda yang didesak orang tuanya untuk buru-buru menikah.

“Bisnis ini murni pacar sewaan, bukan bisnis negatif yang menjurus pada perbuatan asusila. Ketika saya menerima pelanggan, saya harus mengetahui backgroundnya agar tidak membahayakan anak buah saya atau pun saya,” akunya.

Share.

Leave A Reply