RANCAH POST – Gempa berkekuatan 5,7 Skala Richter pada kedalaman 22 kilometer yang berpusat di di 63 km arah barat laut Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, menyebabkan Gunung Rinjani meletus. Warga di sekitar lereng Rinjani pun turut merasakan guncangan gempa bumi tersebut dengan intensitas 2 MMI.
“Diduga meningkatnya aktivitas Gunung Rinjani ini akibat dari gempa tektonik tersebut,” ujar Devi Kamil Syahbana, Kepala Subbidang Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Senin (1/8/2016) kemarin.
Berdasarkan laporan dari petugas vulkanologi di Pos Pengamatan Gunung Rinjani PVMBG, secara visual letusan tidak terlihat lantaran tertutup kabut. Dari pantauan satelit BMKG, Himawari, terdeteksi penyebaran awan menuju arah selatan dan menyebar ke Tenggara Barat Laur di selatan Lombok pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.
Erupsi Rinjani ini pun berimbas dengan ditutupnya Bandara Internasional lombok. Alhasil, ratusan calon penumpang tujuan Lombok pun tertahan dan terlantar di Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Penderitaan calon penumpang pun semakin bertambah dengan tidak adanya kompensasi dari pihak maskapai. Meski bisa melakukan proses refund tiket pesawat, penumpang pun harus merasakan kekesalan lantaran pihak maskapai juga memotong harga tiket.
Dengan Gunung Rinjani meletus ini pun, aktivitas pendakian dalam radius 1,5 km dari kawah Rinjani dihentikan untuk sementara. “Masyarakat dihimbau agar tidak melakukan pendakian atau melakukan kunjungan ke Gunung Rinjani dalam radius 1,5 km,” ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.