RANCAH POST – Sebagaimana dikutip Wikipedia, kera ekor panjang merupakan salah satu hewan asli Asia Tenggara yang sekarang telah menyebar ke beberapa negara Asia lainnya.
Kera jenis ekor panjang termasuk hewan liar yang bisa mengikuti peradaban manusia. Kera jenis ini biasanya ditemukan di kawasan hutan dan juga hidup di wilayah yang dekat dengan perkampungan warga. Namun kera ekor panjang ini kadang menjadi hama dan memakan tanaman di kebun milik warga.
Di Desa Situmandala yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Rancah, tepatnya di wilayah Bunihilir dan Bunigirang, keberadaan kera ekor panjang ini sudah sangat meresahkan. Populasinya mencapai 300 ekor dan terbagi dalam 6 kelompok. Kera-kera inilah yang biasanya menyerang tanaman di lahan pertanian milik warga seperti jagung, padi, singkong, bahkan telur ayam sekalipun.
Untuk menaggulangi kawanan kera-kera ini, Asep Muhammad Ali Nurdin, salah seorang warga Desa Situmandala mengatakan, Pemerintah Desa Situmandala telah mengajukan permohonan penanggulangan hewan-hewan liar tersebut ke BKSDA Tasikmalaya sekitar 6 bulan yang lalu melalui Kementerian Kehutanan Kabupaten Ciamis.
“Sejak 20 Juli 2016, berjumlah 14 orang, tim dari BKSDA Tasikmalaya datang untuk menangkap kera-kera itu,” terang Asep, Senin (25/7/2016).
Masih dikatakan oleh Asep, sampai saat ini total kera ekor panjang yang berhasil ditangkap mencapi 150 ekor dan secara bertahap akan dikirim ke tempat karantina (penangkaran).
“Untuk menangkap kera ekor panjang itu, tim dari BKSDA ini dibantu oleh belasan warga yang berasal dari Suku Baduy,” ucapnya.
Sementara itu, menurut Dudu, tim dari BKSDA Tasikmalaya, kera ekor panjang itu nantinya akan dilepas liarkan di lokasi wisata bendungan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta dan kawasan Situ Jatigede Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.