RANCAH POST – Hari tua seyogyanya digunakan oleh mereka yang berusia senja menikmati hasil kerja keras di masa muda. Namun tidak demikian dengan Nenek Rubisah, nenek berusia 84 tahun ini justru hidup dalam keprihatinan.

Nenek Rubisah yang merupakan warga Jalan Setia Budi, Lubuk Pakam, Deli Serdang ini harus merelakan dirinya menghabiskan hari di gubug tua yang hanya berukuran 3×4 meter saja.

Gubug yang ditinggali nenek Rubisah ini berada di belakang tanaman pisang dengan tumpukan sampah yang ada di sekelilingnya. Gubug itu pun hanya berdindingkan sedikit batu bata dan kayu semata.

Meski dari gubugnya tercim bau tak sedap dan nyamuk berterbangan, nenek Rubisah tetap bertahan dan menempati gubugnya selama bertahun-tahun lamanya. Tak hanya itu saja, kondisi tubuhnya yang rentan membuatnya tak kuasa berdiri tegak dan hanya bisa berjalan membungkuk.

“Anak saya semuanya ada 6 orang. 4 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Saya tak tahun di mana mereka sekarang. Sudah puluhan tahun lamanya tidak ada yang mendatangi saya satu orang pun,” ungkap Rubisah, Kamis (21/7/2016) kemarin.

Di gubug yang ditempati Rubisah di tanah milik keponakannya yang tinggal di Medan tersebut, kakaknya kandungnya yang bernama Jauhari (84) pun tinggal tak jauh darinya.

Nenek Rubisah memang sudah tua dan pikun, tapi dari penuturan para kerabatnya, ia tidak menyusahkan orang lain dan memutuskan untuk hidup sendiri. “Ia sudah menjanda sejal lama. Dari zakatlah ia mendapatkan bantuan,” tutur Jauhari.

Namun demikian, nenek Rubisah tetap mengandalkan keluarganya untuk urusan makan sehari-hari. Oleh warga, ia kerap ditemui di Jalan Setia Budi, Lubuk Pakam. Tak sedikit orang yang merasa iba membantu dirinya.

Share.

Leave A Reply