RANCAH POST – Sebelum dilantik menjadi Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian menjabat sebagai orang nomor satu di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Kini sepeninggal Tito Karnavian, badan penanggulangan terorisme itu dipimpin oleh Suhardi Alius. Suhardi Alius sendiri resmi dilantik menggantikan Tito Karnavian di Istana Negara Jakarta, Rabu (20/7/2016) pagi kemarin.
Lantas bagaimana Tito Karnavian menilai sosok yang menggantikan dirinya tersebut? Menurutnya, Suhardi Alius merupakan sosok yang cerdas dan memiliki rangking di semua jenjang pendidikan dari Akpol (Akademi Kepolisian), Sespim (Sekolah Staf dan Pimpinan), hingga Lemhanas.
Bukan itu saja, menurut Tito, Suhardi Alius merupakan orang yang memiliki jaringan luas, pintar bergaul, memiliki kepemimpinan yang baik, dan memiliki kemampuan manajerial yang baik.
“Ia merupakan pakar terorisme. Baik saat menjabat sebagai Koordinator Asisten Pribadi Kapolri, Kabareskrim, dan kursus Lemhannas pada tahun 2011 tentang terorisme, ia berada di peringkat 2,” papar Tito.
Sedangkan menurut Arteria Dahlan, Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), langkah Presiden Joko Widodo mengangkat Suhardi Alius menjadi Kepala BNPT menunjukkan kepiawaian presiden selaku manajer yang baik.
“Secara personal, Suhardi Alius merupakan orang yang bersih sebagai anggota Polri. Saat menjabat sebagai Kabareskrim, ia dikenal sebagai sosok yang sederhana dan bagus dalam beribadah. Ia juga sama berprestasinya seperti Tito,” ujar Arteria.
Arteria juga mengatakan, dipilihnya Suhardi menjadi Kepala BNPT merupakan langkah yang tepat. Meski sebelumnya belum pernah bertugas di BNPT maupun Densus 88, hal tersebut bukanlah kekurangan. Hal ini dikarenakan Suhardi sendiri pernah menjadi Kabareskrim yang membawahi Densus 88.