RANCAH POST – Lama tak ada kabarnya, dunia hiburan anak-anak mendadak ramai menjadi bahan perbincangan publik dengan munculnya sebuah video yang dinyanyikan seorang gadis cilik. Bagaimana tidak menjadi bahan perbincangan publik, lagu yang berjudul ‘Lelaki Kardus’ berisikan lirik yang tidak sepantasnya diucapkan atau didengar oleh anak-anak.
Di jejaring media sosial seperti YouTube dan Facebook, video lagu ‘Lelaki Kardus’ yang dinyanyikan oleh gadis berusia 12 tahun bernama Nova Rizqi Romadhon dan diciptakan oleh Ahmad Sawawi ini sudah menyebar.
Informasi yang berhasil dihimpun, lirik lagu ‘Lelaki Kardus’ ini berisikan kemarahan si anak kepada ayahnya yang tega menduakan ibunya. Bukan itu saja, lirik lagu ‘Lelaki Kardus’ ini mengisahkan adanya kekerasan dalam rumah tangga di mana si ayah memukuli si ibu lantaran meminta cerai.
“Bapakku kawin lagi, aku ditinggalin, ibuku diduain. Ibuku minta cerai tapi dipukulin. Bapakku pengkhianat, ibuku dibohongin,” demikian lirik lagu tersebut berbunyi.
Mencengankannya lagi, di beberapa reff lagu ‘Lelaki Kardus’ itu, terdapat lirik lagu yang mencaci dan mencela si ayah. “Lelaki kardus, lelaki mencret, lelaki kencrot, lelaki bangkrut, lelaki bangsat,” bunyi lirik lagu tersebut.
Munculnya lagu yang liriknya diangap tidak pantas itu, KPAI (Komisi Perlinungan Anak Indonesia) mengambil langkah dengan melakukan klarifikasi. Menurut KPAI, lagu ‘Lelaki Kardus’ ini diciptakan bersumber dari kisah nyata seorang istri di Bangkalan, Madura, yang ditinggalkan suaminya hingga menyebabkan istri dan anaknya trauma sampai tak bisa berbicara.
“Kami telah meminta kepada Pemda Bangkalan agar melakukan upaya rehabilitasi kepada anak yang mengalami trauma akibat perbuatan ayahnya yang tidak bertanggung jawab tersebut. Ayah dari anak itu sekarang ada di Bali dan tinggal bersama dengan istri keduanya,” ungkap Asrorun Niam, Ketua KPI, Rabu (29/6/2016) kemarin.
Masih dikatakan oleh Niam, dengan adanya lirik lagu yang berisi cacian dan dinyanyikan oleh anak kecil seperti lagu ‘Lelaki Kardus’ ini menegaskan pentingnya pengawasan terhadap lirik lagu supaya tidak melanggar etika.
“Ada tanggung jawab moral bagi pelaku seni agar memperhatikan aspek-aspek yang melindungi anak-anak. Dengan adanya kebebasan berekspresi tidak berarti melanggar kesopanan dan etika,” tukasnya.