RANCAH POST – Bercanda memang sah-sah saja asal tidak kelewatan. Dan tak dapat dipungkiri lagi bahwa waktu masa kecil lebih banyak dihabiskan untuk bermain atau bercanda bersama teman. Namun bagaimana jadinya bila candaan tersebut malah kelewatan?
Sebagaimana dalam sebuah video yang diunggah oleh Rieccul Ccieeimout Yankgclaludyhati di Facebook pada hari Kamis (16/6), menunjukkan sekelompok anak-anak di Krian, Jawa Timur, bermain dan ujung-ujungnya malah menjadi aksi bully.
Dalam video yang berdurasi satu menit lebih ini memperlihatkan seorang bocah laki-laki yang mengenakan kaos kuning ramai-ramai digotong di sebuah jembatan dengan maksud akan diceburin ke selokan. Tampak ada tujuh bocah lain membantu aksi bully terhadap bocah SD ini.
Bocah kecil korban bully ini terlihat tak berdaya menghadapi teman-teman yang notabene merupakan anak SMP, ia pun pasrah kepalanya dicelupin ke selokan sementara kedua kakinya dipegangi di atas jembatan. Korban juga terlihat berontak namun apa daya dia sendirian.
Mendapati korban nangis, kemudian anak-anak pelaku aksi bully ini pun segera mengangkat tubuhnya. Dalam keadaan basah kuyup, ia terduduk di atas tembok jembatan sembari mengusap-ngusap kedua matanya.
Si pengunggah video mengklaim bocah korban bully dalam video ini merupakan anaknya sendiri.
Lihat videonya di bawah ini.
Bocah SD jadi korban bully di Jawa TimurSADIS BOCAH SD INI JADI KORBAN AKSI BULLY ANAK-ANAK SMP.
Ia tidak berdaya untuk melawan, ramai-ramai digotong, dengan posisi kepala di bawah dan kedua kaki dipegangi di atas jembatan, kepalanya dicelupin ke selokan.
STOP BULLYING!!!
Credit: Rieccul Ccieeimout Yankgclaludyhati Rancah Post
Posted by Rancah Post on Friday, June 17, 2016
Berikut beberapa reaksi netizen menanggapi aksi bully terhadap anak SD yang sudah diluar batas kewajaran.
“Loh anaknya mba? Ih klo jadi saya mba saya proses itu semua.. ini meskipun becanda tapi sudah termasuk membahaya kan nyawa anak mba.. jangan takut mba.. klo.perlu rekam semua proses nya.. media bisa lebih kuat mba.” kata Juliana.
“Dasar anak-anak kurang terdidik, amit-amit, jauhkan anak-anakku dari para anak cikal bakal pr*man, berhak lapor polisi, perilaku bullying …” ucap Ami Rahmi.
“Kasihan tuh anak klo punya ortu yg gk berani lapor polisi..klo aku jd ortunya mah tiada maaf..semua harus proses hukum..biar jera.” kilah Eka Ferrari.
“Ya ALLAH mba..ngeri ya anak2 jaman sekarang. Mdh2an klrga qt sllu dberi kslamatan,dijauhkan dr orang2 dzalim..” kata Syifa Ramada.
“Sabar ya mba riecul ? anak jaman sekarang emang sudah kurang didikan , sudah kelewat batas dalam bertindak . Aku ga tega liatnya digituin.” kata Yunitha Eka Sari.