RANCAH POST – Hidupnya memang di bawah garis kemiskinan. Lihat saja tempat tinggalnya, hanya gubug bambu beralaskan tanah. Di dalam gubug tersebut, hanya ada satu dipan tempatnya beristirahat.
Gubugnya hanya memiliki dua ruangan, ruangan untuknya tidur dan ruangan untuk memasak. Tak ada toilet, hanya ada wadah penampungan air tempat untuk mengambil air wudhu. Jika malam hari tiba, gubug itu hanya mengandalkan penerangan dari obor.
Namun meski hidupnya berada di bawah garis kemiskinan, tak lantas membuatnya memohon belas kasihan atau iba dari orang lain. Ia pun selalu merasa cukup meski secara kasat mata dirinya memang membutuhkan.
Siapakah sebenarnya penghuni gubug tua ini? Dialah Salim, pria berusia 50 tahun, warga asal Dusun Tawing, RT. 04 RW. 05, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Salim si kaya hati yang bekerja sebagai buruh tani dengan pendapatan yang tak menentu ini sama sekali tak pernah mengeluh. Luar biasanya, Salim si kaya hati ini tak pernah mau menerima bantuan dari pihak manapun. Salim tetap berusaha memenuhi segala kebutuhannya dengan keringatnya sendiri.
Diceritakan seorang netizen bernama Ahmad Arif Afandi dalam akun Facebook Wajah Pribumi Solidarity, pernah Salim si kaya hati ini menerima bantuan sebesar Rp1 juta. Namun ia malah enggan untuk menerimanya. Meski setelah dipaksa ia mau menerimanya, Salim kemudian mengembalikan uang tersebut dan mengatakan bahwa masih ada orang yang berhak dan lebih membutuhkan ketimbang dirinya.
Uang ini saya terima, Namun tolong sampaikan kepada yg lebih berhak lagi masih banyak diluar sana yg lebih membutuhkan daripada saya.