RANCAH POST – Puluhan anak-anak yang diduga berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina terlihat mengacungkan senjata laras panjang jenis AK dalam sebuah rekaman video. Rekaman tersebut merupakan kampanye terbaru yang dilakukan oleh ISIS.
Video yang diunggah dalam situs al-Azzam Media, website yang mempromosikan ISIS dalam bahasa Indonesia dan Melayu, memperlihatkan anak-anak yang berusia sekitar 8 hingga 10 tahun berbicara menggunakan Bahasa Indonesia.
Dalam rekaman video itu, anak-anak Indonesia dilatih ISIS belajar bahasa Arab dan juga berlatih cara menggunakan senapan. Anak-anak dalam video ISIS itu juga mengatakan bahwa mereka tidak gentar atau takut menghadapi musuh-musuh Allah.
Video anak-anak Indonesia dilatih ISIS ini diakhiri dengan pembakaran passport yang dilakukan oleh anak-anak tersebut.
Sidney Jones, pakar terorisme Asia Tenggara yang berbasis di Indonesia menyebutkan, video tersebut direkam di daerah yang ada di bawah kendali ISIS, mungkin direkam di Suriah. “Kemungkinan ini adalah sekolah jihad untuk anak-anak yang orang tuanya berjuang untuk ISIS,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Ridlwan Habib, pengamat politik Universitas Indonesia, video anak-anak Indonesia dilatih ISIS tersebut kemungkinan diambil di Hasakeh, Suriah. Ridlwan pun lebih lanjut mengatakan, dengan begitu banyaknya anak-anak Indonesia yang masuk ke Suriah harus menjadi perhatian dan evaluasi serius dari pihak imigrasi.
“Dalam video itu terhitung ada puluhan anak-anak usia delapan hingga sembilan tahun. Bayangkan bila 3 tahun lagi mereka sudah dewasa dan kembali ke Indonesia. Ini bisa menjadi masalah serius,” katanya, Kamis (19/5/2016).