RANCAH POST – Pembunuhan cangkul yang menimpa Enno, gadis cantik berusia 19 tahun, bermula saat salah satu pelaku yang berinisial RAI (16) ingin melakukan persetubuhan dengan korban. Namun korban yang takut hamil menolak ajakan pelaku.
“Kamis malam, sekitar jam setengah 12, RAi dan korban sepakat untuk bertemu di kamar korban. Keduanya sempat ngobrol sekitar setengah jam,” ucap Kombes Krishna Murti, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/5/2016).
Dikatakan oleh Krishna, sebelum pembunuhan cangkul di Tangerang ini terjadi, keduanya sempat melakukan percumbuan hingga akhirnya RAI mengajak korban untuk berhubungan badan. Karena korban menolak, RAI pun pergi keluar dan bertemu dengan dua pelaku lainnya, IH dan RAR. “Ketiganya kemudian bersama-sama menuju kamar Eno dengan maksud melakukan pemerkosaan,” ungkapnya.
Dengan bantal, pelaku pembunuhan cangkul berinisial IH kemudian membekap wajah korban dan memerintahkan RAI untuk mencari pisau. karena pisau tak ada, RAI pun menemukan pacul saat pergi ke luar kamar.
“Saat itu IH masih membekap wajah korban dengan bantal dan RAR memegangi kakinya. IH kemudian menyuruh RAI untuk memukulkan pacul tersebut dan mengenai kepala korban. RAI yang tak kuat melihat darah mengucur dari dahi Enno kemudian pergi ke luar. Saat RAI di luar, RAR kemudian memperkosa korban dan IH menyayatkan garpu pada wajah korban,” terangnya.
Dijelaskan Krishna, saat Enno, korban pembunuhan cangkul di Tangerang sudah tak berdaya, RAR menyuruh RAI untuk membuka kaki korban dengan posisi mengangkang. Selanjutnya, gagang pacul ditancapkan pada kemaluan korban oleh RAR. “Dengan menggunakan kain, RAR kemudian menutupi tubuh korban. Para tersangka kemudian kabur setelah mengunci kamar korban,” ujarnya.
Krishna pun membeberkan, pembunuhan cangkul sadis ini terjadi karena RAI ditolak korban untuk bersetubuh. Sedangkan RAR ikut membunuh dan memperkosa korban karena dirinya sering diejek oleh korban. Adapun IH, diduga ia ikut membunuh karena kesal karena cintanya sama sekali tidak direspon oleh korban.