RANCAH POST – Pertikaian antara Google dan Oracle tampaknya masih belum berakhir, dan bakal terus berlangsung. Bahkan permasalahan Googla dan Oracle di pengadilan AS ini telah memasuki tahap berikutnya, yakni tahap perundingan.
Masalah antara Google dan Oracle ini memang telah berlangsung cukup lama, dan ini terkait dengan penggunaan Java di Android yang dilakukan oleh Google, tanpa adanya lisensi.
Berdasarkan dokumen pengadilan, proses perundingan tersebut telah dilakukan pada hari Jum’at kemarin, namun sayangnya perundingan tersebut tidak menghasilkan apapun, alias nihil. Perundungan ini dipimpin oleh CEO dari masing-masing perusahaan, yakni Sundar Pichai dan Safra Catz. Perundingan ini sendiri memakan waktu hingga 6 jam lamanya, namun sayang hasilnya nihil dan mereka harus kembali melakukan perundingan di pengadilan.
Sebagaimana sudah banyak diketahui, bahwa OS mobile Android selama ini menggunakan kode Java. Hal ini tampaknya menyinggung Oracle, sehingga mereka meminta ganti rugi hingga 9,3 Miliar dolar AS kepada Google. Angka tersebut mencakup jumlah ganti rugi langsung senilai USD457 juta dan 8,83 miliar dolar yang diklaim sebagai hak Oracle atas keuntungan sebesar 22 Miliar dolar AS yang didapat Google dari iklan dan aplikasi Android.
Namun pihak Google kurang setuju dengan tuntutan tersebut. Mereka merasa bahwa kode pemrograman sama sekali tidak bisa dipatenkan. Selain itu, mereka juga tidak terlalu yakin bahwa kerugian yang dialami Oracle karena hal ini bisa mencapai angka tersebut.
Namun sepertinya Google juga agak sedikit jengkel dengan tindak tandung Oracle ini. Jadi mereka sudah menyiapkan langkah cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Google telah mengumumkan, bahwa kedepannya, mereka akan beralih ke JavaJDK yang memiliki lisensi open source untuk mengembangkan Android N.