RANCAH POST – Jangan ragukan kemampuannya bila sudah turun di medan peperangan karena kakek berusia 63 tahun ini pernah terlibat dalam lima perang besar semasa hidupnya hingga saat ini. Kakek berjanggut ini tidak pernah lepas dari senapan runduk (sniper rifle) miliknya sejak terlibat dalam Perang Yom Kippur melawan Israel pada 1973, perang Iran Irak (1980-1988), invasi Irak ke Kuwait (1991) dan Perang Teluk.
Tentu saja, kakek bernama Abu Tahseen ini adalah seorang sniper. Saking handalnya Abu Tahseen, pria yang kini memutuskan kembali ke Irak untuk memerangi ‘daesh’ (ISIS) itu telah menghantarkan sedikitnya 173 militan ISIS ke liang lahat. Abu Tahseen yang bergabung dengan milisi Hashd al-Shaabi dan mendapat julukan Silver Sniper ini memutuskan kembali ke kampung halamannya pasca ISIS merebut Kota Mosul.
Abu Tahseen, sebagaimana terlihat dalam sebuah video, kini menempati pegunungan Makhoul, Baiji Utara, Irak, mengawasi para militan ISIS yang mencoba memasuki wilayah yang dilindunginya tersebut. Terlihat dalam video tersebut ia kemudian melesatkan sebuah tembakan setelah meneropong menggunakan senapannya beberapa saat, ia pun terlihat senang dengan hasil tembakannya.
Kalian lihat wilayah ini? Aku bersumpah pada Tuhan tak ada satu pun dari mereka yang berani muncul.
2 Komentar
Subhanallah yah…. sudah tua masih bisa berperang… hebat lag dalam snipernya…
moga dapat ikuti jejak langkahnya