RANCAH POST – Sugini atau biasa disebut Mbah Gini, nenek renta berusia 75 tahun, adalah seorang penjual sapu lidi di kampungnya yang berada di Desa Sanankerto, RT. 11 RW. 02, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dalam menjalani kesehariannya sebagai nenek tua yang sebatang kara, kondisi Mbah Gini sangat memprihatinkan. Sehari-hari, Mbah Gini terbiasa makan nasi tanpa lauk sekalipun. Bahkan nasi yang kondisinya sudah berair dan basi sekalipun ia makan. Memilukannya lagi, Mbah Gini tidur dengan ayam yang kotoran ayamnya tersebut ada di kasurnya.

‘Di kamarnya itu ada ayam sama bebek, kalau tidur ya sama piaraannya itu,” ujar Eko, RT setempat.

Sejak tahun 1990, Mbah Gini yang kerap mencari ‘blarak’ (daun kelapa kering untuk membuat sapu lidi) menempati rumah yang awalnya merupakan sepetak tanah milik Mbah War yang kemudian ia jadikan sebagai tempat tinggal hingga sekarang. Namun sepeninggal Mbah War, tempat tinggal Mbah Gini tersebut semakin kotor.

Kini kehidupan Mbah Gini kian membaik pasca foto kehidupan dirinya tersebar luas di media sosial. Banyak warga yang peduli kepadanya memberikan bantuan mulai dari uang, makanan, tempat tidur, hingga lemari pakaian serta perabotan lainnya.

“Sejak ramai dan jadi perbincangan di media sosial, kini banyak orang yang datang membantu Mbah Gini,” kata Jamaludin, Kepala Dusun Sanankerto, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Namun bila ditanya di mana keberadaan anaknya sekarang, Mbah Gini hanya bisa terisak meneteskan air mata.

Aku wes 10 tahun luwih ora ditemoni anakku, nak. Anakku sik urip, omahe ndek sandinge Masjid Tiban. (Aku sudah lebih dari 10 tahun tidak dikunjungi oleh anakku, nak. Anakku masih hidup, rumahnya di sebelah Masjid Tiban).

Share.

Leave A Reply