RANCAH POST – Sekarang ini, meningkatkan kewaspadaan terhadap para pedagang yang bejualan di kawasan Monumen Nasional (Monas) menjadi suatu keharusan. Alasannya tak lain karena didapatinya sejumlah oknum pedagang minuman es teh yang dipergoki Satpol PP sedang menuangkan air kotor yang berasal dari saluran air tak jauh dari Stasiun Kereta Api Gambir.
Tak mau kecolongan, Satpol PP Jakarta Pusat pun langsung bergerak cepat dan langsung menindak tempat dagangan PKL yang berada di bawah rel kereta tak jauh dari Masiid Istiqlal tersebut. Ulah nakal sejumlah penjaja minuman es teh ini sendiri terungkap berkat informasi dari masyarakat terkait para pedagang yang kerap menampung air tetesan dari rel kereta.
“Jadi mereka itu menjajakan dagangan berupa minuman yang airnya berasal dari tetesan rel kereta, dan itu sangat kotor,” ucap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Pusat, Iyan Sophian Hadi, Jum’at (11/3/2016).
Tak hanya proses pembuatannya saja yang memanfaatkan air comberan dari rel kereta api, diduga jerigen yang digunakan untuk menampung es teh pun tidak layak dan kotor. Parahnya lagi, diduga gelas plastik minuman es teh tersebut merupakan sisa pemulung, sebagaimana diungkapkan Kasatgas Pol PP Kecamatan Gambir, Harry Apriyanto, Jum’at (11/3/2016) malam.
Pas kami sampai di sana mereka menadah air drainase dengan baskom. Gelas-gelas plastik bekas pakai mereka kumpulkan, cuci, digunakan lagi buat dagang.
Lebih lanjut Harry memaparkan, berdasarkan keterangan warga sekitar, produksi es teh dari air comberan tersebut sudah berlangsung lama sejak tahun 2009 lalu. Sementara itu, salah satu penjual es teh yang diduga berbuat curang telah diamankan Satpol PP dan telah diserahkan ke Polsek Gambir guna penyelidikan lebih lanjut.