RANCAH POST – Akhir-akhir ini publik sempat dikejutkan dengan beredarnya sebuah video yang menayangkan beberapa makanan ringan yang mudah terbakar seperti kerupuk dan biskuit. Publik pun mensinyalir adanya kandungan plastik dalam beberapa makanan tersebut. Tak pelak beredarnya video tersebut membuat beberapa warga khawatir.
Menyikapi hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Jum’at (4/3/2016) lalu, dalam konferensi persnya mengungkapkan, rendahnya kadar air dalam beberapa makanan bisa menyebabkan makanan tersebut terbakar dengan mudah. Makanan tersebut sangat kecil kemungkinannya mengandung plastik kecuali laboratorium telah membuktikannya.
Berikut ini penjelasan BPOM terkait isu adanya kandungan plastik dalam beberapa makanan.
Sehubungan dengan pemberitaan di berbagai media sosial mengenai produk pangan yang dapat menyala jika dibakar, Badan POM memandang perlu memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Bahwa produk pangan yang mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah terutama yang berbentuk tipis, berpori, seperti krupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya dapat terbakar/menyala jika disulut dengan api.
2. Bahwa produk pangan yang terbakar/menyala tersebut tidak dapat membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin di dalam produk pangan.
3. Bahwa untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin diperlukan pengujian lebih lanjut di laboratorium.
4. Bahwa Badan POM telah melakukan evaluasi keamanan, mutu, dan gizi pangan termasuk terhadap semua bahan yang digunakan untuk pembuatan pangan olahan sebelum pangan tersebut diedarkan dengan nomor izin edar Badan POM (MD atau ML).
5. Sebagai perlindungan terhadap masyarakat, Badan POM terus melakukan pengawasan terhadap kemungkinan beredarnya produk yang tidak memenuhi syarat.
6. Diimbau kepada masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
– Contact Center HALO BPOM di nomor telp. 1-500-533 atau
– SMS: 0-8121-9999-533, atau
– email: halobpom@pom.go.id, atau
– Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.