RANCAH POST – Dari berbagai rentetan kasus yang menciderai dunia pendidikan Indonesia, kasus yang terjadi pada Rabu (24/2/2016) silam ini sepertinya menjadi kasus yang menampar banyak pihak dan memicu keprihatinan.
Di saat jam pelajaran berlangsung, seorang siswi kelas IX di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) ternama di Kota Garut, Jawa Barat, membuat gempar seluruh warga sekolah, baik para siswa maupun guru itu sendiri.
Usut punya usut, siswi SMP yang disebutkan berinisial G tersebut melahirkan saat jam pelajaran tambahan berlangsung di sekolahnya dalam rangka menghadapi Ujian Nasional. G sendiri sebelumnya dijemput pihak sekolah lantaran sudah empat bulan terakhir tidak kunjung masuk sekolah.
Meski sebelumnya kejadian tersebut dibenarkan oleh Burhan, Kepala SMP Negeri 4 garut, Jawa Barat, Burhan mengungkapkan bahwa sebenarnya siswi berinisial G itu hanya mengalami kontraksi, selebihnya yang bersangkutan melahirkan di RSUD dr. Slamet.
“Saat itu memang jam pelajaran tambahan sedang berlangsung, tiba-tiba anak tersebut mengalami kontraksi. Kami tidak curiga lantaran anak ini tidak menunjukkan tanda-tanda sedang hamil,” kata Burhan.
“Sengaja kami jemput ke rumahnya agar mengikuti pelajaran tambahan hingga nanti lulus dan mendapat ijazah,” tambahnya.
Dari penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Mahmud, siswi trsebut merupakan korban dari kebejatan anggota geng motor. Meski tersandung kasus, Mahmud memastikan siswi tersebut akan mengikut Ujian Nasional hingga mendapatkan ijazah.
“Kami usahakan siswi tersebut akan mengikuti ujian dan mendapatkan ijazah. Kami tidak ingin masa depannya rusak setelah gara-gara menjadi korban rudapaksa geng motor dan tidak memiliki ijazah,” katanya.