BERITA CIAMIS, RANCAH POST – Kamis (25/2), sedikitnya 49 orang pemilik dan pemegang mandat klub sepak bola yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia berkumpul di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Berkumpulnya para pemilik dan pemegang mandat klub sepak bola dari seluruh Indonesia ini tak lain bertujuan untuk mendorong Kemenpora dan PSSI agar secepatnya mengakhiri konflik yang berimbas pada pembekuan PSSI dan tidak berjalannya kompetisi sepakbola di Indonesia. Pertemuan itu pun menghasilkan sebuah deklarasi yang diberi nama ‘Deklarasi Ciamis Bersatu’.
Salah satu isi deklarasi tersebut berisi tuntutan kepada Menpora untuk segera mencabut pembekuan PSSI. Selain itu, deklarasi itu pun menuntut adanya reformasi tata kelola sepak bola sebagaimana statuta FIFA. Mereka juga menuntut agar kompetisi semua divisi sepak bola yang ada di Indonesia segera digulirkan.
“Inisiatif ini murni dari PSGC. Kami tidak memihak salah satu kubu baik Kemenpora ataupun PSSI. Deklarasi ini dilakukan demi memperbaiki sepak bola Indonesia,” ujar H. Herdiat, MM., CEO PSGC Ciamis.
Sementara itu, H Umuh Muchtar, pemilik Persib Bandung mengungkapkan, bertemu dan berkumpulnya para pemilik klub sepak bola dari seluruh Indonesia ini sebagai upaya memperbaiki kondisi sepak bola tanah air yang saat ini sedang carut marut. Umuh pun memberikan apresiasi bagi PSGC yang telah menjadi inisiator pertemuan ini.
Berikut isi dari ‘Deklarasi Ciamis Bersatu’,
“DEKLARASI CIAMIS”
Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Lima Bulan Pebruari Tahun Dua Ribu Enam Belas bertempat di Gedung Islamic Center Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Kami, empat puluh sembilan CEO klub sepak bola seluruh Indonesia atau pemegang mandate, dengan ini menyatakan deklarasi sebagai berikut:
1. Menuntut kepada Menpora untuk segera mencabut pembekuan PSSI, dan menyatakan terimakasih serta apresiasi kepada Presiden RI yang telah mengintruksikan pencabutan pembekuan PSSI dalam pertemuan dengan panitia Ad-Hoc FIFA;
2. Menuntut segera dilakukan reformasi total tata kelola sepakbola Indonesia sesuai dengan statut-a FIFA;
3. Menuntut segera berjalannya kompetisi di semua divisi (jadi tidak terus menerus menyelenggarakan turnamen-turnamen yang sekadar menghibur rakyat tanpa kejelasan pembinaan berkelanjutan). Seluruh kompetisi resmi ini harus mendapat dukungan sumber-daya yang adil untuk semua tingkatan, dan tidak boleh hanya terfokus pada kompetisi level tertinggi saja.
Demikian deklarasi ini dibuat, ditandatangani dan dibacakan oleh kami (tanda tangan terlampir).