RANCAH POST – Warga Kelurahan Kejaksan, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, dilanda keresahan dengan munculnya seseorang yang mengaku sebagai ‘raja terakhir’ dan berpotensi menimbulkan aliran sesat baru.
Informasi menyebutkan, orang yang mengaku sebagai ‘raja terakhir’ tersebut diketahui seorang pria bernama MA yang berasal dari Bogor, Jawa Barat. Kepada orang-orang yang hendak menjadi ‘pengikutnya’, MA meminta sejumlah identitas seperti Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan beberapa buah foto.
Kusnadi mengatakan, sebagaimana pengakuan salah satu pengikut MA yang berinisial T (74), MA disebut-sebut memiliki kekayaan sebesar Rp700 triliun yang akan diberikan kepada para pengikutnya. Kusnadi juga menjelaskan, dari pengakuan T disinyalir pengikut MA ini sudah banyak jumlahnya. Namun T sendiri tidak menyebutkan doktrin-doktrin apa saja yang disebarkan oleh MA.
“Saya sudah mengingatkan agar dia (T) tidak terlibat lebih jauh, bahkan kami juga sampai berdebat. Tapi dia tetap bersikeras untuk mengikuti MA,” ucap salah satu Ketua RW di Kejaksan tersebut, Selasa (23/2).
Dari penuturan T kepada warga lainnya, Khaerudin. T menyebutkan akan berhenti bekerja sebagai pengurus RW dan lebih memilih mengikuti MA.
“T mengatakan, bulan April nanti ia akan diberi pekerjaan,” ujarnya.
Berdasarkan penjelasan Tata Kurniasasmita, Ketua Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (24/2), aliran yang dibawa oleh ‘raja terakhir‘ ini diuga merupakan bagian dari Syiah. Pihaknya mencatat sedikitnya 60 orang diduga telah menjadi pengikut MA.
“Ada sekitar 60 orang yang menjadi pengikut MA. Mereka biasa melakukan aktivitisnya di Masjid Al-Bayan,” jelasnya.