RANCAH POST – Setelah perusahaan otomotif besar asal Amerika Serikat, Ford, hengkang dari Indonesia, kini dua raksasa elektronik, Panasonic dan Toshiba, mengikuti jejak yang sama. Kedua perusahaan elektronik asal Jepang tersebut memutuskan untuk menutup tiga pabriknya di Indonesia.
Kabar tutupnya dua pabrik elektronik tersebut diungkapkan Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Iqbal menyebutkan, Panasonic akan menutup pabrik lampunya, Panasonic Denco, yang berada di Pasuruan, Jawa Timur. Sedangkan Toshiba sendiri akan menutup pabrik televisinya yang berada di kawasan industri Cikarang. Tentunya, penutupan kedua pabrik tersebut akan berimbas terhadap pengurangan para pekerjanya yang berjumlah ribuan.
“Ada 2.500 pekerja yang nantinya akan kena PHK,” ucap Said, Selasa (2/2).
Untuk Toshiba sendiri, kata Said, pabrik televisi yang ditutup di Indonesia merupakan pabrik terbesar kedua setelah Jepang.
Sementara itu, Panasonic Gobel Indonesia, melalui chairman-nya, Rachmat Gobel mengungkapkan, perusahaannya memiliki 20 ribu pekerja. Namun dengan adanya rencana penutupan salah satu pabriknya, perusahaan terpaksa akan mengurangi ribuan karyawannya.
Otomatis karena itu kita lakukan rasionalisasi mesin dan Added value teknologinya yang lebih advance, yang pasti terjadi. Panasonic punya karyawan yang mencapai lebih dari 20 ribu orang, yang sekitar 1.500 atau 1.000 orang.
Selain Panasonic dan Toshiba, beberapa perusahaan elektronik asal Negeri Ginseng Korea Selatan seperti PT Samoin dan PT Starlink mengumumkan akan menutup pabriknya. Bahkan beberapa di antara perusahaan tersebut telah mem-PHK ribuan karyawannya dan telah selesai beroperasi sejak Januari 2016 silam.