RANCAH POST – Sama halnya seperti Ade Badak, Rico Patikasih merupakan pelaku yang sama-sama melakukan pengeroyokan saat polisi melakukan penggerebekan sarang bandar narkoba di Matraman, Senin (18/1) silam. Bernasib sama seperti Ade Badak, Rico Patikasih pun sama-sama tewas ditangan aparat kepolisian yang mencoba membekuknya.
Rico semasa hidup dikenal sebagai sosok yang kerap berbuat onar dengan tubuh yang penuh dengan tato. Maka sudah tak heran lagi bila Rico kerap keluar masuk penjara.
Sebelum dilumpuhkan dan tewas akibat tembusan timah panas aparat gabungan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dan Jakarta Pusat serta tim khusus Polda Metro Jaya, Rico Patikasih yang dikenal keluarganya pemalas ini sempat melakukan perlawanan dan terlibat baku tembak dengan aparat. Polisi pun menggunakan bom asap dan gas air mata untuk menangkapnya.
“Satu jam lamanya Rico bertahan,” ucap Kombes Hendro Pandowo, Kapolres Jakarta Pusat.
Ternyata menurut tetangganya, Rico nyaris meninggalkan Jakarta dan hendak kabur ke Ambon. Namun Rico batal berangkat dan terpaksa kembali lagi ke rumahnya di Jalan Bima, Johar Baru, Jakarta Pusat, lantaran KTP miliknya tertinggal.
Andai KTP itu ada di sakunya, mungkin dia sudah check-in pesawat dan pergi dari Jakarta.
Dikalangan pengedar narkoba, nama Rico Patikasih bukan nama yang asing. Ia dikenal sebagai kartel narkoba di kawasan Berlan, Jakarta Timur, dan terlibat jaringan narkoba yang dipimpin Oma Yola.