RANCAH POST – Setelah bertahan dan berjuang selama bertahung-tahun, Motorola harus siap hengkang dan dilupakan di pasar ponsel maupun smartphone. Telah mengalami masa jaya dulu, kini giliran mencicipi dasar tanah, itulah mungkin ungkapan yang cocok dengan kondisi Motorola saat ini.
Tahun 2014 kemarin Motorola Mobility resmi dibeli oleh Lenovo dari Google dengan harga sekitar USD2,9 miliar. Jaug lebih murah dibanding harga beli Google atas Motorolas tiga tahun sebelumnya yang mencapai angka USD12,5 miliar.
Dan kini, pihak Lenovo mengumumkan rencana mereka untuk melebur dua brand smartphone yang dipegangnya (Lenovo dan Motorola) dan menjadikan keduanya berada dibawah satu brand, yakni Lenovo. Namun tetap mempertahankan moniker Moto sebagai moniker ponsel premium mereka, sementara moniker Vibe akan diberikan pada ponsel menengah dengan harga terjangkau.
Hal ini diungkapkan oleh Chief Operating Officer Motorola Rick Osterloh, pada pagelaran CES 2016. “Kami akan secara perlahan menghilangkan Motorola dan fokus pada Moto,” ujar Osterloh.
Namun pihak Lenovo juga mengaku tidak akan menyingkirkan nama Motorola begitu saja, karena brand ini sudah menghiasi dunia teknologi dan telekomunikasi selama puluhan tahun lamanya. Dan kini Motorola akan jadi nama lain dari salah satu divisi milik Lenovo.
Motorola Mobility sediri adalah perusahaan yang didirikan di Chicago pada tahun 1928 silam. Dan ia menjadi perusahaan pertama yang memproduksi telfon nirkabel bersama Martin Cooper kala membuat pulic phone pertama dari perangkat wireless di tahun 1973 silam.
Pada tahun 1983 mereka mengumumkan ponsel pertama ke pasaran, dan telah menjadi jantung dari bisnis nirkabel sejak saat itu. Namun jelas terlihat bahwa Motorola sendiri tidak dapat bertahan lama didtengah gempuran pasar Smartphone setelah sebelumnya ia berhasil bertahan lama di pasar ponsel basik dan ponsel fitur. Dan sejak 3 tahu lalu, Motorola Mobility telah beralih di tangan 2 perusahaan, dari mulai Google hingga Lenovo. Kini fakta pahit harus benar-benar mereka terima, karena bahkan mereka kini tak lagi mampu mempertahankan brand Motorola, dan harus habis ditelah Lenovo.
Langkah Lenovo ini sendiri tampaknya akan berdampak besar di pasar smartphone kedepannya. Meski kalah dalam hal bisnis, namun Motorola bisa dikatakan sebagai salah satu brand populer di pasaran, dengan handset Motorola Moto G dan lain sebagainya. Sehingga pengubahan nama Motorola jadi Lenovo ini akan memberikan dampak besar pada pasar Lenovo dan kepopuleran perusahaan asal Asia tersebut.