RANCAH POST – Saat musim liburan tiba sudah pasti banyak yang memanfaatkan untuk melepas penat setelah lama bergulat dengan pekerjaan ataupun aktivitas sekolah. Tidak sedikit netizen mengunjungi objek wisata terkenal, jalan-jalan ke luar kota, menikmati aneka kuliner baru di tempat wisata bersama keluarga tercinta.
Tentu saja dengan acara refreshing tersebut berharap mendapatkan pengalaman menyenangkan. Namun apa jadinya jika kita malah mendapati pengalaman yang mengecewakan bahkan pahit saat berwisata alam ataupun saat wisata kuliner hanya karena pelayanan yang kurang ramah, atau bahkan bisa jadi gara-gara tarif parkir yang mencekik membuat liburan tidak lagi berkesan.
Sebagaimana diunggah salah seorang netizen di Bandung bernama Lutzdhy Almaraghi yang berbagi pengalaman tidak mengenakan saat tengah bersantap di salah satu restoran seafood terkenal di Bandung. Netizen ini menuturkan di jejaring sosial Facebook tentang kekecewaannya terhadap rumah makan seafood di Bandung, HDL 293 Cilaki.
Kejadian berawal saat makan bersama di HDL 293 Cilaki, Bandung, netizen seperti biasa memesan makanan dan langsung diantarkan. Namun, giliran minuman tak kunjung diantarkan. Merasa lama, netizen ini memanggil pelayan untuk segera diantarkan minuman. Mendapati pesanan minuman yang tak ditanggapi juga, akhirnya netizen berteriak memanggil pelayan lagi.
Sayang, permintaan minuman ini malah ditanggapi dengan teriakan balik mengajak berkelahi kepada pelanggan, “Kadieu anjing, gelut jeung aing!” Mendengar kata-kata tersebut, akhirnya netizen terpancing untuk beranjak dari tempat duduk dan mengejar pelayan tersebut. Sang pelayan pun kabur tunggang-langgang.
Tanggal 1 Januari 2016 sekitar pukul 19.30, saya bersama keluarga makan bersama di HDL 293 Cilaki. Rumah Makan Seafood ini sangat terkenal sehingga disaat musim liburan seperti ini sangat dipadati konsumen. Awalnya pelayanannya masih normal hanya saat meminta untuk mengelap meja lama sekali, makanan langsung masuk, akan tetapi setelah selesai makan, minum yang sudah termasuk pelayanan (teh tawar) belum juga datang, beberapa kali kami meminta tidak ditanggapi, sehingga kami harus berteriak memanggil mereka, tetapi tetap tidak ditanggapi. Pelayan HDL ini malah berteriak-teriak di dapur seakan-akan mengejek hingga pandangan seluruh tamu langsung tertuju ke dapur, dan terjadi beberapa kali, membuat semua tamu merasa tidak dihargai karena pelayan yang tidak sopan. Hingga puncaknya, ada satu pelayan yang membanting-banting piring dan botol hingga terdengar di seluruh HDL, salah satu saudara saya langsung menegur pelayan tersebut dengan berteriak karena setelah beberapa kali di tegur secara baik-baik malah tidak ditanggapi. Tiba-tiba ada pelayan yang berteriak “Kadieu anjing, gelut jeng aing”, saat itu juga langsung saja semua saudara saya berdiri dan mengejar pelayan tersebut, akan tetapi pelayan terasebut lari. Kami kecewa dengan pelayanan restoran seafood terbesar di Kota Bandung ini, kami tidak mendapatkan permintaan maaf bahkan tidak ada kata-kata sama sekali dari manager/pengelola restoran ini, kami tidak mendapatkan komplimen dr pihak restoran baik permohonan maaf atau apapun sebagai ganti rugi karena ketidak sopanan pelayan, malah pihak restoran terkesan acuh, hingga kami menunggu sekitar 1 jam tidak ada pihak restoran yang datang kepada kami untuk minta maaf atau apapun.
Semoga tidak diikuti restoran manapun, dan tidak terjadi lagi, walaupun restoran sedang penuh tetap saja kewajiban pelayan harus melayani konsumen dengan baik.
Sayang sekali, restoran seafood di Bandung yang sudah terkenal, memiliki reputasi dan banyak pelanggan ini memiliki pelayan yang arogan. Entah karena mereka sangat sibuk, juga kelelahan akibat membludaknya pengunjung hingga membuat mereka stres, sudahlah!