RANCAH POST – Kabar duka meninggalnya seorang Indonesianis yakni Benedict Richard O’Gorman Anderson atau Benedict Anderson membuat banyak orang sangat terkejut. Pasalnya, pakar sejarah serta politik Indonesia ini tak pernah mengeluhkan suatu apa pun. Hal ini siungkapkan salah satu teman almarhum yakni Khanis Suvianita.
“Memang sebelumnya Om Ben tak mengeluh apa-apa,” ungkap Khanis. Dosen Universitas Surabaya ini juga mengucapkan bahwa kematian Ben diduga disebabkan oleh serangan jantung. Ben memang telah lama mempunyai riwayat penyakit jantung.
Ben Anderson ditemukan tidak bernyawa di Hotel Royal Orchid, Jalan Indragiri No 4, Desa Pesangrahan, Kota Batu, Jawa Timur hari Minggu (13/12), dini hari. Menurut keterangan Khanis, Ben memang selalu berkunjung ke Jawa Timur.
Sedangkan, kedatangan Ben yang terakhir ini bertujuan ke Jolotundo, dan Candi Belahan dalam rangka berwisata. Sebelum meninggal, Ben sempat mengaku sangat mencintai Indonesia, khususnya Jawa Timur. Ben bahkan merasa sangatlah nyaman ada di Jawa Timur.
Ben yang asalnya dari Universitas Cornell, Amerika Serikat, ternyata sudah lama memulai kariernya di dalam ranah sejarah dan juga politik Indonesia.Ia memulai kariernya di tahun 1966 dan juga 1984 sebagai editor Jurnal Interdisipliner Indonesia. Selain ahli dalam sejarah Indonesia, Benedict Anderson juga ahli di dalam regional Asia Tenggara.