RANCAH POST – TNI AU ‘belikan’ helikopter baru untuk Presiden Jokowi jenis AgustaWestland (AW-101) untuk menggantikan Super Puma. Marsma Dwi Badarmanto selaku Kadis Penerangan TNI AU mengatakan, helikopter yang akan didaratkan ke Indonesia tahun depan itu akan digunakan khusus untuk tamu VVIP, Presiden, Wakil Presiden dan tamu negara.
Dwi katakan, “Pesawat ini sudah masuk renstra TNI AU tahun 2014-2019. Jadi dibeli bukan khusus untuk Presiden saja, namun memang dipakai untuk tamu VVIP, termasuk Presiden, Wapres dan tamu negara,” Senin (23/11/2015).
Dwi menuturkan, TNI AU membeli helikopter AgustaWestland (AW-101) lantaran usia helikopter Super Puma yang selama ini digunakan Presiden sudah sangat tua. Dwi tambahkan, “Super Puma umurnya sudah 25 tahun, jadi kita ganti dengan AW-101 yang lebih baru.”
Helikopter AW-101, kata Dwi, akan mengoptimalkan mobilitas dan efektifitas Presiden yang biasanya menumpang helikopter Super Puma. Menurutnya, AW-101 memiliki 3 baling-baling atau 3 mesin sehingga lebih cepat.
Ketimbang Super Puma, kata Dwi, AW-101 secara spesifikasi tentu lebih unggul. Terlebih, AW-101mempunyai kapasitas penumpang yang lebih banyak. Dwi menuturkan AW-101 dapat menampung 13 orang. Dwi ungkap, “Super Puma cuma memiliki kapasitas 7 orang. Jadi lebih nyaman.”
Helikopter AW-101 mempunyai panjang 19,53 m dan diameter rotor 18,59 m. Tinggi helikopter ini 6,62 meter dengan berat kosong 10.500 kg. Mesin yang dipakai 3 x Rolls Royce Turbomeca RTM322-01 turboshaft, 1.566 kW (2.100 shp).
Menanggapi rencana pembelian helikopter baru Presiden Jokowi, Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Tubagus Hasanuddin melontarkan kritik. Menurutnya, anggaran negara bisa dihemat dengan membeli produk dalam negeri.
Hasanuddin menuturkan bahwa helikopter tersebut memang cukup canggih dan mewah. Namun harganya menurut Hasanuddin terlalu mahal, yaitu sekitar sekitar USD 55 juta.