RANCAH POST – Seorang oknum pegawai DPRD kota bogor dituding melakukan pelecehan seksual kepada 3 siswi SMK yang tengah melangsungkan PKL atau magang di kantor DPRD Kota Bogor.
Menanggapi hal tersebut, orang tua 3 siswi SMK korban pelecehan seksual ingin pelaku ditindak tegas. Bahkan, mereka ingin pelaku dipecat.
Mariani selaku salah ibu darin salah satu korban katakan, “Dipecat saja, masak pejabat kelakuannya seperti itu. Percuma pendidikan tinggi.”
Senin (09/11/2015), DW (16 tahun), RM (17 tahun) dan DN (17 tahun) yang masih duduk di bangku kelas XI salah satu SMK di Kota Bogor, menjalani pendidikan sistem ganda (PSG) atau PKL di kantor DPRD Kota Bogor. Namun, mereka geram karena oknum pegawai DPRD berinisial SW itu melecehkan mereka.
Mariani tambahkan, “Selama 2 hari dia cerita, ada bapak-bapak yang kelakuannya kurang ajar.”
Menurutnya, pelecehan yang dilakukan mulai dari tindakan verbal hingga kontak fisik. Pelaku juga mengultimatum akan memberikan nilai jelek bagi siswi yang sudah mempunyai pacar, yaitu angka 7,9. Sementara yang belum punya pacar, akan diberi nilai bagus, 9.
Mariani jelaskan, “Anak saya berontak, apa hubungannya. Lalu pelaku mengatakan, kalau sudah punya pacar, nanti pacarnya marah kalau kamu saya ajak happy-happy.”
Bukan hanya itu, oknum pegawai DPRD kota bogor itu juga kerap memegang bagian paha dan memeluk para korban. Ketika menyerahkan berkas pun, sengaja diarahkan ke bagian dada para korban.