RANCAH POST – Memang ketika seseorang loyal dengan apa yang dia kerjakan, sesusah dan seterjal apa pun rintangannya pasti akan dihadapi. Begitu pun dengan sosok Dokter Andra yang meninggal saat bertugas di pelosok Kepulauan Aru, Maluku.
Sebelum meninggal di RSUD Cendrawasih Dobo, Rabu (11/11/2015), Dokter muda yang bernama lengkap Dionisius Giri Samudra tersebut sempat menjalani perawatan.
Kabar meninggalnya Dokter Andra juga disampaikan oleh Bambang Budiono selaku salah satu Dokter di RS Awal Bross Makassar. Melalui akun facebook-nya, Bambang katakan, “Selamat jalan Dr. Dionisius Giri Samudra. Satu lagi dokter meninggal di tempat tugas,” Kamis (12/11/2015).
Bambang pun menceritakan sepenggal kisah sang dokter muda. Bambang menceritakan, bahwa kehidupan Dokter Andra selama bertugas sangat memprihatinkan. Ia juga mengusulkan adanya proteksi dari Kemenkes berupa asuransi kesehatan, asuransi jiwa, tunjangan risiko, gaji yang pantas untuk dokter agar bisa hidup layak dan sehat.
Bambang tambahkan, “‘Gaji’ dr Internship yang hanya berkisar Rp2.5 juta tak sebanding dengan predikat seorang dokter. Apalagi beban tugas dan kewajibannya, nilainya bahkan dibawah UMR buruh. Sungguh sebuah ironi yang mengenaskan.”
Diketahui, Dokter Andra mulai magang sejak Juni 2015 lalu. Mulanya Andra dikira terkena campak. Namun, setelah dirawat, ternyata Andra menderita penyakit radang selaput otak, infeksi paru-paru dan saluran pernafasan.
Menurut rencana, Andra akan dipindahkan ke RS di Kota Tual, namun terkendala fasilitas transportasi. Dibutuhkan waktu 12 jam dari Dobo menuju Tual jika memakai kapal ferry.
1 Komentar
salut dengan pengabdian dokter muda ini, semoga kisah dan pengabdianny dpt menjadi inspirasi untuk kita semua.amin