RANCAH POST – Lagi-lagi, dunia media sosial digegerkan dengan sebuah video yang beredar luas di internet. Kali ini sebuah video pendek yang beredar menunjukkan ibu-ibu oknum aparat kecamatan yang diduga meminta sejumlah uang dalam proses pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IBM).
Jika sebelumnya beredar video unggahan Elanto Wijoyono tentang dugaan pungli di pos polisi di Yogyakarta. Nah, sekarang ada video berdurasi 1 menitan yang diunggah pada hari Rabu, 7 Oktober 2015 di akun Facebook wartalima tentang dugaan praktek suap dalam proses pengurusan IMB, kemudian menuliskan detail seperti di bawah ini.
Bukti Nyata Rekaman Bobroknya Aparat Pemerintahan.
Dengan Tegasnya Pegawai Kecamatan mengatakan bahwa sudah menjadi Kebiasaan di kantor Kecamatan untuk membayar segala macam surat yang ditanda tangai oleh Pak Camat terkhusus permohonan IMB. bayarannya tidak tanggung-tanggung Rp. 2 Jt per tanda tangannya. (awalnya meminta Rp. 4 Jt namun di nego akhirnya menjadi Rp. 2 Jt )Yang paling miris diakhir video, ibuk2 yang meminta uang suap pergi ijin untuk beribadah.
Ibadah jalan, Korupsi jalan terus.
Penasaran ingin melihat video oknum ibu-ibu aparat Kecamatan yang diduga meminta uang suap pengurusan IMB, silahkan tonton di bawah ini.
Tak ayal lagi, banyak netizen yang mengkritik pedas atas aksi oknum yang diduga meminta suap kepada orang yang akan mengajukan pengurusan IMB, seperti di bawah ini.
“Jelas disini bhw mereka menilai bhw korupsi dianggap bukan dosa tp bagian dr kebiasaan, krn dgn entengnya bilang mau sholat dulu. Lembaga agama perlu makin kencang tekankan bhw korupsi HARAM hukumnya.” kata Mikha Travelkita.
“Saya PNS… dan alhamdulillah saya lulus jadi PNS tanpa duit sepeserpun.. masih banyak PNS yang bersih dan takut dengan duit haram:) salut untuk masyarakat yg berani melaporkan korupsi sekecil apapun.. jangan berhenti sampai disini.” celoteh Emy Jumiarni.
“Ni perempuan2 pasti dulunya di kasi makan uang haram sama orang tua dan suaminya. Makanya sekarang mereka jadi perampok.” kata Pak Rud.
Video sendiri telah disuka oleh lebih dari 952 orang, dan telah dibagikan sebanyak lebih dari 4,140 kali.