RANCAH POST – Seorang pria asal India dinyatakan tewas oleh dokter akibat terkena infeksi telinga dan kekurangan gizi. Namun sungguh tidak disangka, pria tersebut kembali menunjukan tanda-tanda kehidupan saat akan diautopsi.
Pria yang berumur 45 tahun tersebut ditemukan pingsan di sebuah halte bus di Mumbai, India. Ia kemudian dievakuasi oleh polisi ke sebuah rumah sakit. Menurut seorang sumber dari Lokmanya Tilak General Hospital, pria tersebut telah dinyatakan meninggal oleh dokter pasca diperiksa denyut nadinya.
Dikabarkan para petugas langsung membawa pria itu ke kamar mayat. Menurut prosedur yang berlaku, seharusnya mayat dibiarkan selama 2 jam di ruang perawatan untuk mengantisipasi terjadinya fenomena mati suri.
Benar saja, ketika petugas hendak melakukan pemeriksaan post-mortem, mendadak perut pria yang divonis meninggal itu bergerak. Bahkan ia bangun ketika para petugas berlarian ke ruang perawatan untuk mencari dokter.
Dr Suleman Merchant selaku Pimpinan rumah sakit mengatakan, kesalahan dalam membuat laporan kematian bukan merupakan yang pertama terjadi. Dalam beberapa keadaan, dokter bisa luput mendeteksi denyut nadi apabila tubuh pasien mengalami syok atau trauma.
Menurut laman Dailymail, Dr Sulaeman katakan, “Kami telah menegur kepada dokter dan mengatakan kepadanya bahwa pada kasus itu, mayat harus dibiarkan di ruangan untuk periode pendinginan selama 2 jam,” Selasa (13/10/2015).
Bagaimanapun, Dr Rohan selaku kepala bagian medis Roheka tetap dituntut atas kasus ini. Sementara pasien yang namanya tidak dipublikasikan tersebut, masih dirawat karena infeksi telinga dan kekurangan gizi yang dialaminya belum sembuh.