BERITA PANGANDARAN, RANCAH POST – Demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari, guru honorer di salah satu MTs swasta di Pangandaran, Nasir Burhanudin (35), terpaksa ‘nyambi’ jadi pedagang kain.
Hal ini terpaksa ia lakukan lantaran honornya selama 8 bulan tak kunjung dibayarkan oleh pemerintah. Lambatnya pembayaran honorer ini terjadi akibat perubahan sistem pencairan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Penderitaan Nasir ini diperparah lagi dengan tersendatnya dana sertifikasi yang tak kunjung cair. Terhitung tahun 2014 saja, dana sertifikasi miliknya selama 4 bulan tak kunjung cair. Begitu juga di tahun 2015, pemerintah baru membayar dana sertifikasi Nasir selama 4 bulan.
“Saya tidak menuntut jadi PNS, dengan lancarnya sertifikasi saja kami sangat bersyukur,” ucap Nasir.
“Pemerintah menuntut kami mengajar secara profesional, tapi nasib kami sendiri tidak diperhatikan,” lanjutnya.
Pria yang telah mengabdi sejak tahun 2004 itu pun berharap pemerintah daerah segera membantu mereka, lebih khusus lagi bagi mereka yang mengajar di sekolah-sekolah swasta seperti dirinya.
Sumber RT