RANCAH POST – Berdasarkan penuturan CEO Facebook Mark Zuckerberg, belakangan ini perusahaan garapannya tersebut sedang merencanakan sesuatu yang besar. Yakni menyertakan satu tombol tambahan di situs jejaring sosial bertema warna biru tersebut berupa tombol “dislike” atau tidak suka.
Zuck mengaku bahwa mengintegrasikan tombol dislike di situs Facebook merupakan sesuatu yang sudah ia tunggu sejak lama. Namun ia mengaku bahwa pihaknya masih belum mendapatkan momen yang tepat untuk menambah tool ke-4 di bawah postingan pengguna tersebut.
Namun Zuck juga mengaku bahwa pihaknya tidak ingi tombol “dislike” baru ini digunakan untuk hal yang tidak baik, seperti melecehkan status atau postingan orang lain dan menilai kualitas postingan seperti yang terjadi di Reddit. Pria yang selalu memakai kaos abu-abu ini mengaku bahwa pihaknya menginginkan tombol dislike ini digunakan untuk sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih positif.
Sebaliknya, Zuck menginginkan tombol “dislike” ini digunakan untuk menyatakan empati atau perhatian. Hal inilah setidaknya yang jadi jalan keluar terakhir dari masalah “dislike” yang dihadapi Zuck. Ia mengatakan bahwa nantinya, tombol “dislike” ini bakal digunakan untuk memberikan respon pada kabar duka. Misalkan ketika teman kita kehilangan pekerjaan, ada seseorang yang meninggal dan lain sebagainya. Dengan demikian, teman tidak akan menggunakan like untuk memberikan perhatian dan menunjukkan duka cita, melainkan menggunakan tombol “dislike” ini.
Seperti yang kita ketahui, berbeda dengan di Indonesia, di luar negeri sana terutama di lokasi yang menggunakan bahasa inggris, menunjukkan perhatian semacam ini dinilai cukup sulit. Terutama dalam memilih kata yang tepat, sehingga Zuck sangat optimis bahwa tombol dislike ini akan sangat berguna bagi konsumennya. Sejauh ini konsumen sendiri telah cukup akrab dengan 3 tombol yang telah menjadi icon dan ciri khas dari Facebook. Yakni Like, Comment dan Share.
Pihak Facebook juga dikatakan akan segera melakukan uji coba untuk fitur baru ini, dan hal itu telah dikonfirmasi oleh Mark Zuckerberg sendiri. Meski demikian, masih belum jelas kapan proses uji coba ini akan dimulai.