Berita Terkini, RANCAH POST – Terkait kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang semakin parah, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memberikan peringatan bagi warga Pekanbaru, Riau dan Palembang, Seumatera Selatan. Asap di daerah tersebut dintakan dalam kategori berbahaya.
Menurut laman detik, Sutopo Purwo Nugroho selaku kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB katakan, “Kualitas udara di Pekanbaru dan Palembang berbahaya,” Senin (14/09/2015).
Hal tersebut, kata Sutopo, kabut asap dari kebakaran hutan dan area hutan di Sumatera dan Kalimantan hingga kini masih mengepung sejumlah wilayah. Berdasarkan hasil patauan Satelit Terra dan Aqua, Senin (14/9/2015) pukul 05.00 WIB, hotspot di Sumatra kini berada di 1.143 titik yaitu di Jambi 234, Bengkulu 13, Riau 78, Lampung 69, Sumatera Barat 25, dan Sumatera Selatan 724. Sementara Hotspot di Kalimantan ada 266 titik yaitu Kalimantan Barat 26, Kalimantan Selatan 74, Kalimantan Tengah 164, dan Kalimantan Timur 2.
Sutopo tambahkan, “Jarak pandang hingga kini masih tertutup asap. Secara umum di Sumatera Selatan, Jambi dan Riau jarak pandang 80 sampai 800 m. Di Pekanbaru 200 m, Rengat 70 m, Dumai dan Pelalawan 50 m, Jambi 700 m, Palembang 800 m. Jarak pandang di Kalimantan 100-600 m. Di Pontianak 600 m, Ketapang 600 m, Sintang 300 m, Nanga Pinoh 500 m, Pangkalan Bun 500 m, Sampit 300 m, Palangkaraya 400 m, Sanggu-Buntok 100 m, Banjarmasin 220 m.”
Sutopo menuturkan kondisi demikian menyebabkan kualitas udara jadi memburuk. ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) di Pekanbaru 984 psi (berbahaya), Siak 467 psi (berbahaya), Dumai 464 psi (berbahaya), Palembang 550 psi (berbahaya), Pontianak 307psi (Sangat Tidak Sehat) dan Banjarbaru 449 psi (Sangat Tidak Sehat).
Ia menjelaskan, ISPU terbagi dalam 5 kategori yakni, kurang dari 50 (sehat), 51 sampai 100 (sedang), 101 sampai 199 (tidak sehat), 200 sampai 299 (sangat tidak sehat), dan lebih dari 300 (berbahaya). Dampak akibat kualitas udara berbahaya sendiri secara umum dapat merugikan kesehatan dan menyebabkan berbagai penyakit seperti iritasi mata, batuk, dahak dan sakit tenggorokan.
1 Komentar
Jangan bakar hutan sembarangan.